DARA| GARUT – “Saudara-saudara kumpul di sini pada hari libur, saudara ke sini, pasti karena ada suatu rasa tanggung jawab. Saudara tidak perlu ke sini, ya mungkin ke sini paling 30 orang lah, yang caleg-caleg itu, ya kan. Tapi sebagian dari emak-emak, sebagian dari bapak-bapak, para kiai, para haji, sodara ke sini, ke sini sodara melangkah ke sini itu berarti sodara berpolitik. Apa arti politik? Arti politik dalam ilmu di universitas, di buku, kalau Anda buka ilmu politik, bab pertama, itu dikasih arti dari politik”.
Begitu sebagian isi pidato Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, seperti dirilis detikcom, Sabtu (17/11/2018), saat Prabowo bertandang ke Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018). Dihadiri Dewan Pembina Partai Gerindra, Rudy Gunawan, yang juga menjabat Bupati Garut dan ribuan masa pendukung.
Prabowo juga mengatakan, politik artinya adalah keinginan memperbaiki kehidupan rakyat, sehingga seluruh kalangan harus melek dengan politik, termasuk kaum ibu.
“Tapi akhirnya arti politik menjadi menakutkan, sampai ada yang saking takutnya, katanya ada genderuwo politik. Tapi saya kira nggak ada lah genderuwo politik kayak apa ya, tampangnya saya nggak tau, tapi oke, stop, jangan bicara terlalu lanjut. Ada TV di sini. Peace, peace,” ujarnya.
Prabowo mengatakan, orang tua pun harus ikut berpolitik karena bertanggungjawab atas kehidupan anak. Jika perekomian negara rusak, sudah pasti akan berdampak pada kehidupan masyarakat. Karena itu, Prabowo mengatakan dirinya maju menjadi capres untuk memperbaiki perekonomian bangsa.
“Saya bersama saudara Sandiaga Salahuddin Uno, memberanikan diri untuk maju ke rakyat, untuk minta kepercayaan rakyat, untuk minta amanah dari rakyat, untuk minta mandat dari rakyat. Kenapa saya bersedia, karena saya merasakan bahwa negara kita berada dalam arah yang tidak baik, dalam arah yang keliru, dan data-data yang saya kumpulkan selama belasan tahun, puluhan tahun, semua data yang saya kumpulkan, semua fakta yang saya kumpulkan, semua menunjukkan arah bangsa ini ke arah yang tidak baik,” jelas mantan Danjen Kopassus ini.***
Editor: denkur
Bahan: detikcom