Presiden akan Copot Jabatan Pangdam & Kapolda jika tak Mampu Tangani Karhutla

Selasa, 6 Agustus 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI. Foto: mediaindonesia.com

ILUSTRASI. Foto: mediaindonesia.com

DARA | JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan mencopot jabatan Pangdam, Kapolda, Danrem, Dandim, atau Kapolres jika mereka tak mampu menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di derah masing-masing. Ia tak ingin Karhutla 2015 kembali terjadi.

Penegasan tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan penanganan karhutla, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8). Presiden Jokowi menegaskan bahwa pencegahan sangat penting dalam penanganan kebakaran, jangan sampai api membesar kemudian berupaya untuk dipadamkan.

Humas BNPB lewat bnpb.go.id, merilis Presiden juga memberikan atensi bahwa aturan main tetap sama dengan tahun 2015, terkait pencopotan apabila pangdam, kapolda, danrem, dandim, dan kapolres tidak dapat mengatasi masalah di wilayah masing-masing.

Menurut Presiden, pencegahan sangat penting dalam penanganan kebakaran. “Jangan sampai api membesar kemudian berupaya untuk dipadamkan.”

Ia menyebutkan, upaya pencegahan dilakukan dengan patroli dan deteksi dini. Selain itu,  Jokowi meminta penataan ekosistem gambut agar tetap basah dan membuat embung sehingga saat kemarau gambut tidak kering.

Fase pencegahan menekankan juga menginstruksikan jika terjadi kebakaran sesegera mungkin untuk pemadaman sebelum api membesar. Operasi pemadaman tersebut, menurut dia juga, harus didukung penegakkan hukum oleh pihak kepolisian.

Pada pertemuan yang dihadiri unsur musyawarah pimpinan daerah (gubernur, pangdam, dan kapolda), Jokowi mengingatkan, untuk bersinergi dengan pemerintah pusat dalam pemadaman sedini mungkin. Belajar dari pengalaman 2015 lalu, kerugian karthula menyebabkan kerugian hingga Rp 221 trilyun, dari luas lahan terbakar 2,6 juta ha.

“Kejadian ini jangan sampai terjadi lagi di seluruh wilayah Indonesia,” ujar dia.

Jokowi juga meminta tingkat karhutla setiap tahun harus turun. Jika dibandingkan pada 2016, jumlah titik panas atau hotspot tahun ini turun.

Namun demikian, jumlah tahun ini jika dibandingkandengan tahun sebelumnya naik. Presiden berpesan, jika tahun 2019 mulai ada lagi asap yang mengganggu negara tetangga, segera selesaikan dengan upaya yang maksimal.

“Sehingga kita tidak malu dengan negara tetangga yang kena dampak asap akibat kebakaran,” katanya.

Data Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan per hari ini, pada luas karhutla di seluruh wilayah sepanjang 2019 berjumlah 135.749 ha. Luas kebakaran tertinggi terjadi di NTT 71.712 ha, Riau 30.065 ha , Kepulauan Riau 4.970 ha, Kalsel 4.670 ha, dan Kaltim 4.430ha.

Luas karhutla dihitung berdasarkan analisis citra satelit landsat 8 OLI/TIRS yang di-overlay dengan data sebaran hotspot serta laporan hasil pengecekan lapangan terhadap hotspot dan laporan pemadaman yang dilaksanakan Manggala Agni.

Sementara itu jumlah hotspot dengan tingkat kepercayaan lebih dari 80% pada hari ini, berjumlah 20 titik. Rincian sebaran hotspot, di Pulangpisau 6 titik, Luwu Timur 4 titik, Kapuas 3 titik, Kotawaringin Timur 2 titik, Sambas 2 titik, Seruyan 1 titik, Berau 1titik, dan di  Nganjuk 1 titik.

Menghadapi karhutla tahun 2019, Jokowi tetap menginstruksikan babinsa dan babinkamtibmas agar mengecek langsung jika ada hotspot dan jangan menunggu sampai api membesar. “Segera padamkan sebelum menjadi besar.”***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya
InspiraFest: 3000 Peserta, 4 Generasi, 3 Pilar Kepemimpinan, untuk 1 Visi menuju Indonesia Emas
Pembangunan Infrastruktur untuk Menekan Biaya Logistik; Progress Pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi yang Digarap PTPP
KCCI Berpesta Kimchi bersama SMK Pujangga
Hari Ibu, Wirawati Catur Panca dan Kementerian PPPA Kunjungi Enam Tokoh Pejuang Perempuan
LaNyalla Mahmud Mattalitti: Permintaan Presiden Agar Parpol Ubah Sistem Pemilu Layak Didukung
Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan
Wujudkan Ketertiban Berkendara bagi Anak Muda, Maxim Gelar Seminar Safety Riding
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 18:10 WIB

110 Juta Orang di Prediksi Mudik Akhir Tahun, Kapolri : Amankan Sebaik-baiknya

Sabtu, 14 Desember 2024 - 17:50 WIB

InspiraFest: 3000 Peserta, 4 Generasi, 3 Pilar Kepemimpinan, untuk 1 Visi menuju Indonesia Emas

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:14 WIB

Pembangunan Infrastruktur untuk Menekan Biaya Logistik; Progress Pembangunan Tol Probolinggo – Banyuwangi yang Digarap PTPP

Sabtu, 14 Desember 2024 - 11:05 WIB

KCCI Berpesta Kimchi bersama SMK Pujangga

Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:09 WIB

Hari Ibu, Wirawati Catur Panca dan Kementerian PPPA Kunjungi Enam Tokoh Pejuang Perempuan

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB