Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran ‘Gerakan Bersama Menuju Eliminasi TBC 2030’ yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan di Techno Park Cimahi, Jawa Barat.
DARA | BANDUNG – “Pemberantasan TBC menjadi prioritas pembangunan kesehatan, selain menurunkan AKI/AKB, Stunting, dan JKN,” ujar Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, dalam sambutannya, Rabu (29/12020).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, untuk mencapai target eliminasi TBC 2030 perlu kerja keras dari semua pihak, bukan hanya sektor kesehatan. “Jangan ada kendala administrasi, birokrasi dan financial untuk ini. Perlu inovasi dan sumberdaya yang memadai untuk memberantas TBC secara komprehensif,” ujar pesiden.
Arifin Panigoro, anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang aktif dalam pemberantasan TBC, mengatakan, memang mengatasi TBC perlu dukungan lebih banyak sektor. Terutama dari segi infrastruktur, sebab kuman TBC semakin lama melayang-layang di tempat yang lembab, kurang cahaya matahari, dan tanpa ventilasi. Kepadatan lingkungan juga mempermudah penularan antar individu.
Dalam pertemuan ini, Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo memberikan apresiasi kepada para penggiat pemberantasan tuberkulosis saat melewati pameran dari pelbagai organisasi seperti Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), ‘Aisyiyah, Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama, dan USAID Indonesia.
Di area luar gedung Techno Park Cimahi, Kementerian Kesehatan RI memfasilitasi skrining TBC gratis bagi pekerja pabrik menggunakan ‘Mobile X-Ray’ yaitu mobil yang dilengkapi dengan mesin rontgen dan penahan radiasi. Dua ratus lima puluh pekerja dari 12 perusahaan ikut berpartisipasi.***
Wartawan: Prasetyo | Editor: denkur