DARA | BANDUNG – Presiden Asosiasi Sepak Bola (UEFA), Aleksander Ceferin yakin bahwa Liga Champions dan Liga Europa akan selesai pada akhir musim panas atau Agustus 2020 mendatang. Saat ini dia sedang menunggu konfirmasi dari Komite Eksekutif UEFA untuk menetapkan tanggal kepastian.
“Kami punya ide tetapi kami harus menunggu komite eksekutif UEFA untuk mengkonfirmasi tanggal. Jika kondisinya seperti saat ini, maka saya dapat mengatakan bahwa musim Eropa akan selesai pada Agustus,” kata Ceferin dikutip dari beIN Sports, Selasa (19/5/2020).
Menurut Ceferin, keadaan darurat kesehatan akibat pandemi virus corona sudah mulai membaik. Sehingga pihaknya yakin bisa menyelesaikan Liga Champions dan Liga Europa sesuai jadwal.
Mengenai adanya sejumlah kompetisi top Eropa yang masih menangguhkan pertandingan, Ceferin meyakini mayoritas liga akan menyelesaikan musim ini. Ada tiga kompetisi yang berencana membuka kembali pertandingan pascapenangguhan Maret lalu, yakni Liga Inggris, Italia, dan Spanyol.
“Saya pikir mayoritas liga akan menyelesaikan musim ini. Yang tidak akan, itu keputusan mereka tetapi mereka masih harus bermain kualifikasi jika mereka ingin berpartisipasi dalam kompetisi UEFA. Pada prinsipnya idenya adalah untuk tinggal di kota yang sama. Ada masalah dengan tiga kota, kita harus membicarakannya nanti, tetapi kami berharap mereka dapat dimainkan di 12 kota yang direncanakan, atau setidaknya dalam sembilan, 10 atau 11 dari mereka.”
Ceferin juga menanggapi keputusan yang dibuat pemerintah Prancis untuk menghentikan aktivitas olahraga setidaknya hingga September mendatang. Kebijakan itu membuat pihak Ligue 1 memilih untuk menghentikan kompetisi musim 2019/2020.
Keputusan itu jelas sangat merugikan Paris Saint Germain (PSG) dan Lyon, mengingat kedua tim raksasa Ligue 1 itu masih menyisakan pertandingan Liga Champions musim ini.
“Semua orang harus memainkan pertandingan sistem gugur Eropa mereka. Dan jika Anda tidak bisa bermain di negara Anda sendiri, Anda harus melakukannya di tempat netral. Saya tidak mengerti mengapa pihak berwenang Prancis tidak mengizinkan pertandingan dimainkan secara tertutup di Prancis,” pungkas Ceferin.***