Setiap hari warga Kabupaten Bandung menghasilkan ribuan ton sampah. Karena itu, Bupati Bandung meminta pembangunan PLTSa dipercepat.
DARA | BANDUNG –Produksi sampah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat mencapai 1.440 ton hari. Tingginya angka tersebut akibat kegiatan pemasaran di dearah ini terus meningkat.
“Jumlah penduduk Kabupaten Bandung saat ini mencapai 3,7 juta jiwa dengan jumlah sampah mencapai sekitar 1.440 ton per hari. Tingginya angka ini merupakan kontribusi dari meningkatnya produksi dan kegiatan pemasaran di Kabupaten Bandung,” kata perwakilan PT. CBS H. Eddy Hidayat, SE, dalam Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan antara PT Cipta Bangun Selaras (CBS) dan Consortium Canves Dutaraya, terkait investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), di Rumah Jabatan Bupati Bandung, Soreang, Senin (11/11/2019).
Menurut dia, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum sadar akan manfaat yang dihasilkan dari sampah. Sebagian masyarakat, lanjut dia masih memiliki persepsi bahwa sampah hanya barang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan.
“Melalui pembangunan PLTSa ini, semoga persepsi masyarakat akan sampah bisa berubah,” ujarnya.
Karena itu, Bupati Bandung H. Dadang M Naser, meminta pembangunan PLTSa dipercepat. Selain menjadi sumber energi alternatif, ia berharap, rencana pembangunan PLTSa di Blok Bojong Kampung Daraulin Desa Nanjung Kecamatan Margaasih, dapat mengurangi sampah di daerah ini.
Sehingga, upaya untuk menciptakan Kabupaten Bandung Bersih Sampah 2020 segera tercapai. “Oleh karenanya, kami berharap pembangunan PLTSa dapat dipercepat,” kata bupati.
Ia menyebutkan, penandatanganan tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah daerah guna memperkuat ketahanan energi. Selain itu, sekaligus mendukung implementasi salah satu misi Pemkab Bandung dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
Dalam pembangunannya nanti, bupati meminta, diawali dengan analisis mengenai dampak lingkungan(amdal) untuk mengetahui dampak yang dapat terjadi di lingkungan sekitar. “Karena secanggih apapun teknologi, pasti terdapat dampak positif dan negatifnya.”
Melalui pembangunan tersebut, dia juga berharap masyarakat Kabupaten Bandung dapat lebih bijak dalam memilah sampah. “Jika sebelum dikirim ke TPS (tempat pembuangan sampah) seluruh masyarakat Kabupaten Bandung melakukan pemilahan, hal tersebut akan membantu kelancaran pemerintah daerah dalam menghasilkan listrik tenaga sampah,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan