Pemerintah Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut terus berupaya membangun berbagai potensi ekonomi, diantaranya sektor pertanian agar warga tetap produktif, sehingga memiliki penghasilan di tengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19 ini.
DARA | GARUT – Kepala Desa Karyasari, Kecamatan Banyuresmi, Gaya Mulyana, mengatakan selama ini banyak warganya yang mencari penghasilan di kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta, dan lainnya. Mayoritas mereka berprofesi sebagai tukang pangkas rambut.
Namun di masa pandemi Covid-19 ini, ujar Gaya, tidak sedikit dari mereka yang terpaksa harus pulang kampung karena tak bisa lagi berusaha di luar kota, seperti diberhentikan bekerja, atau juga usahanya sepi dampak Covid-19 sehingga tentunya hal ini menjadi sebuah permasalahan.
“Apalagi ketika di kampung halamannya, mereka sama sekali tidak memiliki penghasilan. Di sisi lain, mereka tetap dituntut untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya,” ujarnya, Jumat (23/10/2020).
Menurut Gaya, adanya warga yang menganggur itu tentunya menjadi perhatian pemerintah desa agar mereka kembali produktif dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di daerahnya, diantaranya pengembangan sektor pertanian.
Gaya menyebutkan, salah satu program yang sedang dijalankan pemerintah desa, yaitu menjalin kerja sama pengadaan produk pertanian dengan salah satu perusahaan besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku.
“Kalau kerja sama ini berjalan dan lancar, saya kira akan membantu mereka untuk bekerja di kampung halamannya sendiri, jadi tidak perlu ke kota lagi,” ucapnya.
Gaya menuturkan, Desa Karyasari merupakan kawasan yang dikenal dengan komoditas tanaman pangan seperti jagung, cabai, tomat dan sejumlah komoditi sayuran lainnya dengan kualitas dan produksi yang cukup bagus.
Desa Karyasari memiliki luas lahan pertanian sekitar 174 hektare yang selama ini belum dikelola secara maksimal. Wilayahnya juga mempunyai tanah yang subur, sehingga kalau dikelola dengan baik bisa menghasilkan produk pertanian yang sangat melimpah.
“Kami harap besarnya potensi pertanian di daerah kami ini bisa membuat sadar masyarakat untuk memanfaatkannya di situasi saat ini. Apalagi setelah adanya kontrak kerjasama dengan perusahaan ABC terkait pengaadaan komoditaas jagung, cabai, dan tomat,” katanya.
Dengan lebih dioptimalkannya usaha di sektor pertanian di wilayahnya ini, Gaya pun berharap bisa menjadi solusi bagi warganya yang selama ini belum bisa kembali ke kota untuk menjalankan usahanya kembali. Bahkan lebih dari itu, kedepannya hal ini juga diharapkan bisa mengurangi jumlah warganya yang urban ke kota lain.
Apalagi tambah Gaya, mereka yang selama ini urban ke kota-kota besar untuk membuka usaha seperti pangkas rambut, mayoritas adalah yang usianya produktif yakni remaja dan orang dewasa. Padahal jika mau, mereka bisa menggarap lahan pertanian yang ada yang potensinya tak kalah menggiurkan dibanding menjadi tukang pangkas rambut di kota lain.
“Usaha di sektor pertanian jika dilakukan dengan sungguh-sungguh tentu bisa memberikan keuntungan yang cukup besar. Apalagi usaha di bidang pertanian tidak terlalu terkena dampak dari pandemi Covid-19 dan juga lebih aman dari resiko penularan,” ujarnya.***
Editor: denkur