DARA | BANDUNG – Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjamin, pemasaran kacang edamame dan beragam sayuran lainnya hasil panen program padat karya di lahan Pemkab Bandung Barat cukup aman. BLK telah memiliki jaringan pembeli (buyer) yang siap menampung produksi pertanian itu.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BLK Lembang, Tuti Haryanti saat mendampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Tenaga Kerja RI, Budi Hartawan saat meninjau lahan pertanian di area seluas 6 hektar sekitar Pemkab Bandung Barat, Jum’at (16/10/2020).
Hadir juga Asisten 2 Bidang Ekonomi Setda KBB Maman Sulaiman dan Kepala Disnakertrans KBB Iing Solihin.
“Kita sudah siapkan buyer, kemarin sudah meninjau ke sini. Kita juga sudah siapkan buyer dan off-taker (perjamin)-nya untuk menampung hasil panen,” kata Tuti.
Panen Program Padat Karya Pertanian yang melibatkan 128 orang tersebut, diperkirakan Desember 2020. Hasilnya, dikelola mereka dengan arahan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB Iing Solihin.
Kecuali itu, para peserta pelatihan, setiap harinya memperoleh uang transpor Rp20 ribu/hari ditambah makan dan snack. Kemudian setelah selesai pelatihan selama 20 hari, mendapat uang saku, sebesar Rp500 ribu dan insentif Rp500 ribu.
“Sebenarnya ada dua direktorat jenderal yang mengerjakan pelatihan ini. Satu Direktorat Jenderal Binalattas yang mengerjakan paket pelatihan sampai tanam. Kedua Direktorat Jenderal Binapenta untuk paket TKM (Tenaga Kerja Mandiri),” paparnya.
Sedangkan keseluruhan anggaran yang digelontorkan Kemenaker untuk program sebanyak 8 paket pelatihan dengan anggaran mencapai kurang lebih Rp900 juta. Setelah masa pelatihan selesai, petani akan mengelola sendiri selama 4 tahun ke depan. Hasilnya kata Tuti, bisa untuk membantu kehidupan mereka sendiri.
Sementara Dirjen Binalattas Kemenaker RI, Budi Hartawan menyatakan terkesan dengan pemandangan lahan pertanian program padat karya tersebut.
“Ini luar biasa, saya tidak sangka dengan lahan seluas ini, Pemkab Bandung Barat bisa cepat mengolahnya,” ucap Budi.
Ia menilai program tersebut memiliki nilai cukup tinggi. Gagasan Bupati Umbara, menjadikan area pertanian tersebut sebagai salah satu tempat wisata mendapat apresiasi darinya.
Terlebih, pengelolaannya akan melibatakan 11 Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), Budi cukup resfek.
“Kita mendukung konsep Pemkab Bandung Barat, ini juga bisa mengedukasi para petani dan masyarakat lainnya,” tegas Budi.***
Editor : Maji