Kabupaten Bandung memiliki lebih dari 200 hektar lahan tidur yang bisa digunakan untuk menunjang program petani milenial, kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran.
DARA | BANDUNG – Tisna Umaran mengapresiasi program petani milenial yang digagas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Kalau menurut saya mah bagus, sok aja kasihkan daripada misalnya ada lahan tidak bertuan, tidak digarap, bagus lah setuju,” ujar Tisna saat dihubungi via telepon, Selasa (15/12/2020).
Namun, Tisna menekankan pertanian bukan hanya kegiatan bercocok tanam, tapi didalamnya ada kegiatan bisnis.
Jadi, lanjut Tisna, harus dipikirkan terkait bagaimana pemasaran dari produk pertanian yang dihasilkan.
“Harus dipikirkan juga hasil pertaniannya dijual kemana, kan itu tidak gampang, ya kita berharap kita dilibatkan, supaya ya sama-sama,” kata Tisna.
Tisna mengatakan, saat ini belum ada pembicaraan dengan pemerintah daerah terkait program petani milenial tersebut, sehingga akan dilihat dahulu persyaratan yang harus dipenuhi jika ingin bergabung.
“Tentu kita lihat nanti persyaratannya apa, terus yang milenial itu definisinya bagaimana, terus milenial itu apakah dia jago IT, terus mengerti tidak masalah pertanian, jadi saya tunggu dulu juklak juknisnya,” tutur Tisna.
Jika program petani milenial ini terlaksana, Tisna berharap pemerintah provinsi intens berkoordinasi dengan kabupaten/kota yang memiliki lahan untuk pelaksanaan program.
“Kita berharap nanti provinsi itu intens dengan kabupaten/kota yang ada lahannya supaya pembinaannya berkelanjutan,” ujar Tisna.***
Editor: denkur