Sejalan dengan semangat Kampus Merdeka yang selalu berupaya memaksimalkan pengalaman dan kemampuan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja, pameran ini memperkuat mahasiswa dari aspek kreativitas, kepribadian, dan kemandirian.
DARA | Demikian disampaikan Ira R Samri, Pg Dipl, MDs, Ketua Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion Universitas Paramadina pada rangkaian kegiatan yang bertajuk PERKARA (Pameran Karya Desain Produk Paramadina) tanggal 31 Oktober – 8 November 2023 di Universitas Paramadina Kampus Cipayung.
Lebih lanjut Ira menjelaskan kegiatan ini juga dimeriahkan dengan kegiatan Pameran Karya Mahasiswa – Dosen dan alumni, Maret Day, Seminar Desain dan SDG’s, Workshop membuat Keranjang Bambu, Lomba Sketsa Cepat, dan Temu alumni.
“Rangkaian kegiatan ini merupakan wujud perkenalan dan eksistensi Universitas Paramadina sebagai kampus pertama yang memiliki Program Studi Desain Produk di wilayah Jakarta Timur,” ujarnya.
Dalam sambutan pembukaan Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini mengatakan desain produk ini adalah profesi masa depan yang masih besar peluangnya dan akan terus berkembang.
“Untuk itu kemampuan berkarya harus terus dibiasakan dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menghadirkan karyanya di tengah masyarakat seperti ini,” katanya.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Lurah Setu Kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur, Dwi Widiastuti, SE.
Ia menyampaikan apresiasinya atas peran Universitas Paramadina bagi masyarakat sekitar, seperti adanya beasiswa untuk warga sekitar kampus.
“Beberapa warga kami berhasil meraih beasiswa dan kini menjadi mahasiswa di Program Studi Desain Produk Craft, and Fashion,” ujarnya.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu Rekayasa, Universitas Paramadina, Dr Harry T Achsan, MKom kegiatan tahunan ini kerjasama antara Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion dengan Inprodes didukung oleh Ikatan Alumni Desain Produk Universitas Paramadina.
“Keterlibatan tiga pihak ini merupakan wujud kolaborasi antara mahasiswa dosen dan alumni dalam meningkatkan peran keilmuan desain, desainer profesional dan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas masyarakat dan lingkungannya,” tuturnya.
Lebih lanjut Ira memaparkan pameran ini menampilkan produk-produk karya akademik mahasiswa, disandingkan dengan karya non akademik, karya dosen dan karya alumni.
Diantara karya tersebut, terdapat karya mahasiswa pemenang The Most Favourite Design in Design Boulevard di Pameran International Furniture Fair Indonesia IFFINA 2023 dan karya alumni Dwi Nuraini yaitu Lurik Canister Small yang diproduksi PT Homeware International Indonesia yang baru-baru ini memperoleh Best Design 2023 dari Good Design Indonesia dan GMark Jepang.
“Penghargaan bergengsi ini merupakan penghargaan tertinggi bagi karya desain produk di Indonesia. Selain pameran produk, kegiatan ini juga menampilkan area Market Day, yaitu ajang jual-beli produk dan kuliner unik yang diikuti oleh mahasiswa dan peserta umum,” ujarnya.
Adapun Seminar Desain yang diselenggarakan secara hybrid bertajuk “Peran Desain untuk Mencapai Sustainable Development Goals” menampilkan pembicara M Bijaksana Junerosano, CEO dan pendiri Waste 4 change dan Hendriana Werdhaningsih, PhD., dengan moderator Noel F Ardian, M.Sn.
Dalam presentasinya berjudul “Guiding The Way to a Sustainable Future Through the SDGs”, Junerosano menyatakan bahwa mahasiswa harus lebih berani mencari inovasi.
“Jangan hanya memikirkan bagaimana produk dapat digunakan dengan baik oleh pengguna, desainer produk juga harus memikirkan bagaimana saat produk tersebut tidak digunakan lagi,” ujarnya.
Narasumber lainnya Hendriana Werdhaningsih menegaskan bahwa desainer harus menyadari adanya potensi kerusakan alam dari produk yang diproduksi.
“Untuk itu desainer harus lebih memahami mana produk memang dibutuhkan dan bukan produk yang hanya diinginkan pengguna, sehingga desainer tidak terjebak menjadi bagian dari green consumerism,” katanya.
Adapun workshop membuat Keranjang Bambu dipandu oleh mahasiswa dan diikuti juga oleh masyarakat umum. Setelah praktik membuat produk wadah dari anyaman bambu, karya dibawa pulang oleh peserta.
Hanif Atami, Ketua Panitia PERKARA menyampaikan bahwa keterampilan membuat keranjang bambu ini diperoleh mahasiswa melalui kunjungan studi ke industri di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu.
Kegiatan Lomba Sketsa Cepat, diikuti oleh mahasiswa. Kemampuan menggambar sketsa produk ini adalah kemampuan yang wajib dimiliki oleh seorang desainer produk yang diajarkan pada tahun pertama perkuliahan.
Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan Temu Alumni yang diisi dengan berbagi pengalaman seputar dunia profesi desainer produk dan bisnis yang digeluti.
Acara ini dikemas dalam bentuk talk show dipandu oleh Zidan Fahmi, Hanif Attami dan Ayra A Taurashifa, dan Kaprodi Ira R Samri.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk saling mengenal kakak alumni dan ini diharapkan terjadi kolaborasi dan sinergi antara mahasiswa, dosen dan alumni.
“Gelar PERKARA akan menjadi kegiatan tahunan Program Studi Desain Produk, Craft, and Fashion Universitas Paramadina dan menjadi kesempatan mahasiswa untuk dapat memamerkan karya desain produknya baik yang dihasilkan melalui kegiatan akademik maupun non akademik,” tutur Hanif Attami, dalam rilis, Kamis (9/11/2023).
Editor: denkur