Protes Hasil Seleksi, Masa Pendukung Calon Kades Geruduk Unjani

Senin, 8 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Massa pendukung Deri Sulaeman saat mendatangi Unjani Cimahi (Foto: Istimewa)

Massa pendukung Deri Sulaeman saat mendatangi Unjani Cimahi (Foto: Istimewa)

Pendukung Deri Sulaeman mendatangi Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi. Mereka tidak puas dengan hasil seleksi akademis bakal calonnya.


DARA – Massa yang datang ke Unjani itu dari Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Mereka komplain dengan hasil score seleksi yang didapat jagonya. Tim akademisi dianggap tidak transparan.

Seperti diketahui, seleksi tambahan bakal calon kepala desa (Cakades), Pemkab Bandung Barat menggandeng Unjani sebagai pelaksana seleksi bakal Cakades tahun 2021.

Ruly Wardiana, salah seorang pendukung Deri Sulaeman meminta agar Unjani transparan dalam menentukan score itu.

“Kami menuntut transparansi dari Unjani bagaimana sistem penilaian yang dilakukan, jangan sampai ada yang dirugikan,” ujarnya, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, Unjani harus bisa menjelaskan sistem score secara transparan. Semisal peserta dari yang seharusnya lulus, menjadi tidak lulus. Sebaliknya dari yang semestinya tidak lulus, malah jadi lulus.

Ruly menyatakan tidak puas, lantaran Deri Sulaeman mendapat peringkat tujuh. Padahal, berdasarkan perhitungannya semestinya yang bersangkutan ada di posisi lima besar.

“Yang menjadi pertanyaan kenapa calon yang peringkat keempat dan kelima bisa masuk,” ujarnya.

Berdasarkan rangking seleksi bakal Cakades Kertajaya, peringkat pertama ditempati Fauzi Syamdul Munawar dengan total nilai 7,46. Kemudian Robby Lesmana 6,78.

Nabila Mutiara 6,38, Wakiyat 6,26, Asep Samsudin 6,15, Ferri Ramadhan 4,64, Deri Sulaeman dengan nilai 4,55. Sedangkan Budiman 3,86 dan Junaidi dengan nilai 3,74.

Selain itu, Ruly juga mempertanyakan kejanggalan soal Perbup 10/2021 yang sosialisasinya dianggap mepet. Sosialisasi dilaksanakan dua hari sebelum pelaksanaan seleksi.

Hal lainnya, yang dipersoalkan yaitu tentang hasil ujian bakal cakades yang sudah tersebar. Padahal, panitia di tingkat desa dan bakal cakades belum menerimanya.

Arisandi, pendukung Deri lainnya mempertanyakan nilai hasil seleksi dari Unjani secara transparan. Salah satunya terkait menyebarnya hasil ujian sebelum diterima bakal cakades. Ini tentunya mencoreng pesta demokrasi Pilkades Serentak di KBB.

Kekesalan Arisandi ditambah dengan pihak Unjani yang tidak mau menunjukkan nilai hasil seleksi. Alasan Unjani, pihaknya harus menghadirkan panitia tingkat desa dan kabupaten, tidak bisa diterimanya.

“Ini ada kejanggalan, Deri Sulaeman yang sudah pernah dua kali ikut seleksi dan lulus, tapi pada seleksi sekarang tidak lulus,” katanya.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
7 Tim Satgas PPR-PBG-PB Kabupaten Bandung Disebar ke Beberapa Titik
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:59 WIB

Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB

Berita Terbaru