Terkait dengan mobilisasi ini, hanya dilakukan pada waktu malam hari, sesuai dengan yang diijinkan. Yaitu pada pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. Sehingga diharapkan tidak mengganggu jalur wisata di Bandung Selatan.
DARA | BANDUNG – PT Geo Dipa Energi (Peseroan) mengundang Pengurus PWI Kabupaten Bandung Coffee Morning di di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Rabu (23/12/2020). Beberapa saat sebelum acara dimulai, wartawan wajib menjalani Rapid Test
Dalam acara yang berlangsung penuh keakraban tersebut, Health, Safety, Environment (HSE) Manager and Safeguard PT Geo Dipa Energi Proyek Dieng 2 dan Patuha 2, Hefi Hendri mengatakan, pihaknya kini tengah mengerjakan pengeboran Sumur Patuha 2. Sokongan dana berasal dari Asian Development Bank (ADB) dan Penyertaan Modal Negara (PNM).
“Karena Geo Dipa perusahaan milik negara, dan tidak memiliki dana yang cukup. Akhirnya, kita disuntik negara untuk pemenuhan komposisi,” ujar Hefi di di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Rabu (23/12/2020).
Hefi menjelaskan, salah satu pemberi bantuan dana yaitu ADB, memberikan syarat untuk proyek ini. Yaitu 20 persen pekerja yang terlibat dalam proyek Patuha 2 harus berasal dari tenaga lokal.
“Kalau kita menghitung secara jumlah, perkiraan kita pada puncak kegiatan ini, ada sekitar seribu personil yang akan beraktivitas disana. Jadi kalau kita hitung, akan ada 200 personil lokal,” jelas Hefi.
Ia melanjutkan, Proyek Patuha unit 2 ini sebesar 1×55 mega watt. Guna menunjang hal tersebut, akan dilakukan pengeboran di 12 sumur. Hefi memperkirakan disekitar bulan Maret 2021, akan terjadi mobilisasi perangkat pengeboran yang akan naik ke Patuha.
Terkait dengan mobilisasi ini, hanya dilakukan pada waktu malam hari, sesuai dengan yang diijinkan. Yaitu pada pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. Sehingga diharapkan tidak mengganggu jalur wisata di Bandung Selatan. Termasuk juga pada hari libur, kata Hefi, tidak ada mobilisasi.
“Hanya saja, ada point-point tertentu, ketika kita tidak bisa menolak ini harus dilakukan mobilisasi. Misalnya, material pengeboran itu, malam ini harus sampai di Patuha. Karena pengeboran tidak bisa menunggu, kalau kita menunggu, bisa jadi tekanan dari bawah yang akan naik. Nah untuk hal seperti itu, kita akan minta kan ijin khusus, agar material itu bisa naik keatas pada saat itu juga,” lanjutnya.
Meskipun ada 12 sumur pengeboran, namun delapan sumur berdiri di lahan eksisting atau lahan yang sudah ada. Sedangkan, empat sumur lainnya menggunakan lahan baru, dengan luas 2,8 hektar. Berdasarkan aturan resmi, lahan yang digunakan harus diganti sebanyak dua kali lipat. Kata Hefi, saat ini masih sedang berproses di KLHK dan sedang menunggu tanda tangan kementerian KLHK.
Jika ada keluhan akibat aktivitas proyek Patuha Unit 2, maka masyarakat dipersilahkan untuk melakukan pelaporan dengan mekanisme yang telah ditentukan.
“Nanti dari pelaporan itu, kita akan lakukan investigasi, kemudian baru kita tentukan seperti apa dampak negatifnya, dan apakah memang perlu kita berikan kompensasi,” pungkas Hefi.
Editor : Maji