DARA | CIANJUR— Hari pertama pelaksanaan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat malah memenuhi pusat perbelanjaan dan toko pakaian. Bahkan, sejumlah jalan di dalam kota Cianjur, masih ramai oleh aktivitas warga, Rabu (6/5/2020).
Berdasarkan pantauan di salah satu pusat perbelanjaan di Jalan Arif Rahman Hakim jumlah pengunjung tetap membludak, bahkan dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Ratusan warga itu beraktivitas di luar rumah tanpa memperhatikan protokol kesehatan, seperti masih adanya yang tidak menggunakan masker, dan menjaga jarak sebagai upaya pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19.
Santi Kurniawati (30), seorang warga mengungkapkan, dirinya terpaksa mendatangi pusat perbelanjaan untuk membeli kebutuhan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Gimana lagi, ya. Stok bahan pokok di rumah sudah menipis, ya mau gak mau maksain belaja. Meskipun penuh dan berdesak-desakan,” kata Santi, kepada wartawan, Rabu.
Santi mengaku, khawatir dengan potensi penularan Covid-19 selama melaksanakan aktivitas di luar rumah itu. Meskipun, secara pribadi dirinya telah melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan menggunakan masker dan sarung tangan karet.
Tidak hanya pusat perbelanjaan bahan pangan dan sembako, toko pakaian juga ramai didatangi pengunjung. Bahkan ramainya pengunjung membuat Jalan Mangunsarkoro yang menjadi pusat pertokoan menjadi macet.
Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan physical distancing dan menggunakan masker saat keluar rumah, terlebih saat PSBB.
Warga juga diharapkan tidak panic buying selama diterapkannya PSBB parsial di 18 Kecamatan di Cianjur.
“Diimbau tetap jaga jarak, dan tidak panic buying, Pemkab tetap akan menjamin ketersediaan stok bahan pangan selama pelaksanaan PSBB,” jelas Herman.