Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta belum berdampak besar bagi sektor pariwisata di kawasan Pasirjambu-Ciwidey-Rancabali (Pacira).
DARA | BANDUNG – Begitu dikatakan Penanggung Jawab Unit Rancabali dan Malabar Agro Wisata N8, Sergieus Windhya. Menurutnya, PSBB Jakarta sedikit sekali dampaknya bagi pariwisata Bandung Selatan, terutama Rancabali.
“Memang saat ini ada beberapa kunjungan dibatalkan dari wisatawan asal Jakarta. Namun, selebihnya situasi masih berjalan seperti biasa. Paling untuk weekend yang biasanya kita okupansi 100 persen, sekarang kita hanya di kisaran 80-90 persen,” ujar Sergi melalui pesan singkat, Sabtu (19/9/2020).
Meski begitu, Sergi menyebut situasi masih relatif ramai, pasalnya yang membatalkan kunjungan biasanya tamu-tamu yang sudah booking dari jauh hari sebelumnya. Namun, ada saja tamu-tamu yang walk in.
“Jadi okupansi masih aman di weekend ini,” tambahnya.
Menghadapi situasi pandemi covid-19 yang belum mereda dan justru bertambah berat di beberapa wilayah, Sergi mengatakan, pihaknya tetap melaksanakan antisipasi, diantaranya penegakan standar protokol kesehatan tetap dijalankan sesuai dengan instruksi dari pihak management terkait standar protokol kesehatan. Namun, pihaknya tidak akan melakukan pembatasan okupansi sebelum ada instruksi tambahan baik dari management maupun pemerintah.
“Kami tetap berjalan tentunya dengan meningkatkan standar protokol kesehatan terhadap tamu-tamu yang datang. Penyemprotan desinfectant tetap kami jalankan, sesudah tamu check out kita ganti semua, termasuk disemprot desinfectant,” ujar Sergi.
Ia memastikan pihaknya pasti ikut berpartisipasi untuk mengurangi jumlah kenaikan angka covid-19, hanya tinggal menunggu instruksi saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung Yosep Nugraha mengatakan PSBB Jakarta memang akan berdampak bagi sektor pariwisata di Kabupaten Bandung, pasalnya wisatawan terbanyak ke Kabupaten Bandung berasal dari Jakarta. Apalagi Gubernur Jawa Barat sudah memberi imbauan agar orang Jakarta tidak datang ke Kabupaten Bandung dalam rangka pencegahan covid-19 dan keamanan dalam aspek kesehatan.
“Tetapi saya yakin dan percaya orang-orang sehat dari wilayah manapun nanti pada saat destinasi wisata ditata dengan baik, protokol kesehatannya bisa memberikan keyakinan siapapun yang datang dalam kondisi aman maka wisatawan akan tetap datang,” paparnya.***
Editor: denkur