PT Pos Indonesia Regional V Jawa Barat-Banten mempersiapkan penyaluran bantuan sosial tahap ketiga bagi warga terdampak covid-19 bersumber dari Pemprov Jawa Barat.
DARA | CIANJUR – Rencananya, pendistribusian bansos tahap ketiga akan dilaksanakan pertengahan Agustus sambil menunggu selesainya pendataan jumlah penerima.
Kepala Regional V Jawa Barat-Banten PT Pos Indonesia, Helly Siti Halimah, mengatakan pihaknya sudah menyalurkan bantuan sosial dari Pemprov Jabar sebanyak dua tahap. Berdasarkan hasil kesepakatan, pendistribusiannya akan dilakukan dalam empat tahap.
“Untuk bansos Pemprov Jawa Barat ini kita mendistribusikannya dalam empat tahap. Sudah diselesaikan dua tahap, dan kami sedang bersiap untuk pendistribusian tahap ketiga, terutama dari pendataan jumlah penerima,” kata Helly ditemui seusai menghadiri penandatanganan kerja sama pengiriman dokumen administrasi kependudukan antara Pemkab Cianjur dan PT Pos Indonesia Cabang Cianjur, Selasa (4/8/2020).
Tahap pertama, kata Helly, jumlah penerima bansos berdasarkan data tercatat sebanyak lebih kurang 1,8 juta keluarga penerima manfaat. Namun karena data diklasifikasikan kembali menjadi 9 kategori penerima, akhirnya yang berhak mendapatkan bantuan sosial dari Pemprov Jabar terdata sekitar 1,2 juta.
“Karena ada bansos-bansos lain, yang 9 pintu itu, khusus yang bansos dari pemprov itu kita mendistribusikan sebanyak 1,2 juta sekian keluarga penerima manfaat,” ujarnya.
Helly tak memungkiri, pendistribusian bansos dari Pemprov Jabar pada tahap pertama bukan tanpa kendala. Utamanya menyangkut akurasi warga penerima. Kondisi tersebut berdampak terhadap terjadinya pengembalian paket bansos dengan beragam alasan.
“Tahap pertama, yang diretur atau dikembalikan itu cukup banyak. Jumlahnya di atas 10%. Karena awal, mungkin datanya kurang bagus (akurat),” jelasnya.
Pengembalian paket bansos itu rata-rata karena data alamat penerima tidak jelas. Data yang diterima PT Pos Indonesia dari Pemprov Jabar kemudian diverifikasi lagi Dinas Sosial untuk meminimalkan jumlah penerima ganda.
Namun pada pendistribusian tahap kedua, data jumlah penerima sudah berprogres cukup baik.
“Pada tahap kedua, pengembalian paket bansos hanya sekitar 9 ribuan dari 1,3 jutaan. Itu jauh lebih sedikit daripada retur pada tahap pertama. Mungkin karena datanya sudah rapi datanya,” ungkapnya.
Paket bansos yang diretur, kata Helly, kemudian dikembalikan lagi PT Pos ke Pemprov Jabar. Sepengetahuannya, paket bansos retur itu selanjutnya didistribusikan lagi kepada warga yang belum terdaftar.
“Pendistribusian tahap pertama memang cukup lama karena banyak hal yang mesti dibereskan. Termasuk pengadaan barang-barangnya. Nah untuk tahap kedua, pendistribusian lebih cepat karena pengadaan komoditas barangnya juga cepat. Untuk tahap ketiga dan keempat, semoga lebih baik lagi,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Amad Mutawali, mengatakan bantuan sosial dari Pemprov Jabar nilainya sebesar Rp500 ribu. Bentuk bantuannya berupa uang tunai sebesar Rp150 ribu ditambah paket sembako senilai Rp350 ribu.
“Di Kabupaten Cianjur, tahap pertama jumlah penerimanya sekitar 18 ribu KPM dan tahap kedua sekitar 35 ribu KPM. Untuk bantuan nontunai di antaranya berupa beras, susu, sarden, vitamin C, dan lainnya,” jelas Mutawali.***
Editor: denkur