Puisi Hujan di Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono

Sabtu, 23 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sapardi Djoko Damono (Foto: Republika)

Sapardi Djoko Damono (Foto: Republika)

Dari segudang karya Sapardi ada satu puisi yang paling melegenda dan dikenang banyak orang: Hujan Bulan Juni.


DARA – Sapardi Djoko Damono adalah salah satu legenda sastra Indonesia. Pria yang meninggal dunia pada Ahad, 19 Juli 2020 di usia 80 tahun itu meninggalkan segudang warisan karya yang menjadi harta karun untuk sastra Indonesia.

Namun, dari segudang karya Sapardi ada satu puisi yang paling melegenda dan dikenang banyak orang: Hujan Bulan Juni.

Berikut ini puisi legendaris “Hujan Bulan Juni” dari Sapardi Djoko Damono yang diciptakan pada 1989:

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

ak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu

Puisi “Hujan Bulan Juni” sebelum bertransformasi menjadi novel lalu ditampilkan di layar lebar dengan medium film, sudah lebih dulu ditampilkan dengan iringan musik dalam bentuk musikalisasi puisi pada 1980-an. Sejak itu puisi SDD semakin dikenal luas di Indonesia.

“Hujan Bulan Juni” selain karya sastra yang fenomenal juga di lingkungan perguruan tinggi menjadi bahan kajian pada mahasiswa dan ilmuwan. “Hujan Bulan Juni” terlahir sebagai puisi, kemudian bertransformasi menjadi karya prosa atau novel dengan judul yang sama.

Artikel ini sebelumnya sudah ditayangkan Kurusetra/Republika dengan judul: Puisi Hujan di Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono.

Editor: denkur

Berita Terkait

Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia: Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber
“Kasidah Cinta Hindun Binti ‘Utbah” Tampil di Gedung Rumentang Siang, Catat Tanggalnya!
Fikmin Sunda: Falling in Love
Yuk, Kita Nikmati Lukisan Karya Jeihan di Gey Art Gallery Braga
Fiksimini Sunda # Dironom Maung #
Perpaduan Sastra dan Keroncong di Panggung Taman Indonesia Kaya, Warnai Akhir Pekan Masyarakat Kota Semarang
Antologi Puisi “Bersyair di Andir”, Untaian Cinta dari Siswa SDN Andir Majalaya
Puisi Agus Dinar : Balada Lelaki Paruh Baya Mencari Cinta
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 24 Desember 2024 - 10:58 WIB

Puncak Perayaan Hari Puisi Indonesia: Kembali ke Akar, Kembali ke Sumber

Senin, 18 Maret 2024 - 17:17 WIB

“Kasidah Cinta Hindun Binti ‘Utbah” Tampil di Gedung Rumentang Siang, Catat Tanggalnya!

Minggu, 24 Desember 2023 - 12:37 WIB

Fikmin Sunda: Falling in Love

Senin, 20 November 2023 - 11:42 WIB

Yuk, Kita Nikmati Lukisan Karya Jeihan di Gey Art Gallery Braga

Senin, 18 September 2023 - 23:15 WIB

Fiksimini Sunda # Dironom Maung #

Berita Terbaru

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin membuka event Pesta Kuliner Jawa Barat 2025 dengan tema ”Sono Ku Rasa, Ku Nikmat” di Gedung Sate, Kota Bandung, Jum'at (31/1/2025).(Foto: Biro Adpim Jabar)

HEADLINE

Pesta Kuliner Jawa Barat 2025, Hadirkan Makanan Legendaris

Jumat, 31 Jan 2025 - 18:10 WIB