Puluhan karyawan PT Changsin Reksajaya di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikabarkan terpapar Covid-19. Pihak pemkab pun akan menutup aktivitas bekerja dengan sistem terbatas.
DARA | GARUT – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Erna Sugiarti, menyebutkan, berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, hingga pukul 14.00 WIB siang tadi jumlah yang terkonfirmasi covid-19 sebanyak 40 orang.
“Tadi kita sudah mengadakan rapat dengan Dinas Kesehatan, Forkompimcam Leles, membahas langkah-langkah yang akan di ambil. Tracing kontak erat terus dilakukan,” ujarnya, Kamis kemarin (10/12/2020).
Menurut Erna, direncanakan akan dilakukan isolasi bagi karyawan yang suspect. Namun, karena kendala tempat yang disiapkan pemerintah belum bisa menampung, jadi mesti menunggu terlebih dahulu ruangan yang kosong.
“Yang 40 sudah menjalani isolasi di beberapa tempat yang disiapkan pemerintah,” ujarnya.
Erna menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil dari dinas kesehatan berapa jumlah data seluruhnya yang terkonfirmasi Covid-19. Ia menyebut, penutupan pabrik belum akan dilakukan, penutupan akan dilaksanakan bilamana terjadi kembali outbreak tinggi baru.
“Jadi kita tunggu hasil surveilansnya,” katanya.
Erna menambahkan, jumlah karyawan yang bekerja di PT Changsin Reksa Jaya seluruhnya kurang lebih 10.000-an karyawan. Ia pun berharap tidak ada lagi penyebaran lebih banyak di pabrik sepatu tersebut.
Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan yang juga Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut menyebutkan, dengan banyaknya karyawan yang terpapar Covid-19, Pemkab Garut akan menutup aktivitas kegiatan di PT Chansin itu dengan sistem terbatas.
“Ya, penutupan akan dilakukan secara terbatas. Tadi ada rapat antara Dinkes, Disnakertrans dan Forkompimcam,” ujarnya.***
Editor: denkur