Puluhan Mobil Wisatawan Non Jabar Ditolak Masuk Obyek Wisata Lembang

Minggu, 14 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Salah satu spot yang berada di objek wisata The Great Asia Africa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
(Foto: Muhammad Zein/Dara.co.id)

Ilustrasi. Salah satu spot yang berada di objek wisata The Great Asia Africa di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Foto: Muhammad Zein/Dara.co.id)

“Kemarin (Sabtu) hampir 70 mobil dari Jakarta yang mau ke Farmhouse ditolak, ke The Lodge ditolak, ke Grafika juga sama. Mereka tidak melihat sisi duitnya, tapi komitmennya untuk mencari aman,” ujar Aa Umbara Sutisna.


DARA | BANDUNG – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menyatakan lega dengan para pengelola obyek wisata di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, yang konsisten dengan komitmennya untuk menolak wisatawan non Jabar.

Padahal sejak obyek wisata kembali dibuka setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berakhir 12 Juni 2020, wisatawan asal Jakarta mulai berdatangan ke sejumlah obyek wisata unggulan yang berada di Kecamatan Lembang.

“Kemarin (Sabtu) hampir 70 mobil dari Jakarta yang mau ke Farmhouse ditolak, ke The Lodge ditolak, ke Grafika juga sama. Mereka tidak melihat sisi duitnya, tapi komitmennya untuk mencari aman,” ujar Umbara usai menerima kunjungan Gubernur Jabar Ridwan Kamil ke Lembang, Minggu (14/6/2020).

Komitmen dari para pengusaha tersebut, kata Umbara, merupakan sebuah kekuatan bagi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 KBB untuk peningkatan status daerah. Sesuai harapan Gubernur Jabar, status KBB yang semula termasuk zona biru menjadi zona hijau.

Upaya Gugus Tugas untuk menjadikan KBB sebagai zona hijau, kata Umbara tidak lepas dari sikap kebersamaan dan koordinasi. Terutama dengan pihak pemilik dan pengelola obyek wisata, sebagai salah satu komponen yang bisa mendorong pemulihan perekonomian di era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

“Mudah-mudahan saja, semua pihak bisa bekerjasama, dari DPRD, para pengusaha, semua leading sektor untuk pemulihan perekonomian ini,” imbuh Umbara.***

 

Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Kabupaten Garut Juara 2 Nasional Anugerah Bangga Berwisata Indonesia 2024
Lomba Kereta Peti Sabun Jadi Daya Tarik Pariwisata Kota Bandung
Wujudkan Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Kemenraf Gandeng Brin
Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024
Menekraf Riefky dan Mari Pangestu Berdialog Bahas Ekraf Sebagai New Engine of Growth
Menpar Pastikan Wisatawan Bisa Akses Fasilitas Selama Proses Evakuasi Erupsi Lewotobi Laki-laki
Tren Wisata 2024: Inlah Liburan Ideal Versi Gen Z dan Milenial
Penerbangan Perdana Super Air Jet Wakatobi-Makassar, Langkah Awal Wakatobi Jadi Destinasi Kelas Dunia
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 10:30 WIB

Kabupaten Garut Juara 2 Nasional Anugerah Bangga Berwisata Indonesia 2024

Minggu, 15 Desember 2024 - 09:50 WIB

Lomba Kereta Peti Sabun Jadi Daya Tarik Pariwisata Kota Bandung

Sabtu, 30 November 2024 - 17:03 WIB

Wujudkan Ekonomi Kreatif Sebagai Mesin Pertumbuhan Ekonomi Kemenraf Gandeng Brin

Rabu, 27 November 2024 - 16:51 WIB

Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024

Rabu, 20 November 2024 - 16:50 WIB

Menekraf Riefky dan Mari Pangestu Berdialog Bahas Ekraf Sebagai New Engine of Growth

Berita Terbaru


Sat Narkoba Polres Garut mengamankan puluhan botol miras dari sebuah warung di Jalan Pandai, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin(16/12/2024).(Foto: andre/dara)

HUKRIM

Sat Narkoba Polres Garut Kembali Amankan Puluhan Botol Miras

Selasa, 17 Des 2024 - 09:19 WIB