Puluhan rumah rusak berat akibat pergerakan tanah. Semula dinding rumah retak kecil, namun lama-lama jadi membesar, sehingga dikhawatirkan ambruk.
DARA – Itu terjadi di Kampung Cikadu Kidul RT.04 – RW.02, Desa Buninagara, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021).
Ada 20 rumah yang retak, 10 rumah diantaranya rusak berat.
Bahkan, di rumah Eyeh (50), temboknya retak parah. Lantainya pun turun 10 cm atau amblas.
“Ini lihat pa, di sini udah miring pisan,” kata Eyeh kepada sejumlah wartawan, seperti dikutip dara.co.id dari RRI.id, Jumat (19/2/2021).
Diduga keretakan dri puluhan rumah itu akibat pergerakan tanah di bawah rumah milik warga.
Odang Setiawan, Ketua RT setempat mengatakan, hingga saat ini ada 20 rumah warga rusak, 10 rumah diantaranya rusak parah.
“Ada sekitar 20 rumah yang rusak. Kalau yang parah sekitar 10 an rumah,” kata Odang.
Odang menjelaskan, 20 rumah tersebut ditinggali oleh 35 keluarga. Mereka memilih tetap bertahan sembari menunggu bantuan dari pemerintah setempat.
“Ada 35 KK dari 20 rumah,” ujar Odang.
Sementara itu, Ketua RW setempat, Nandang Wardan menjelaskan, awalnya warga menemukan retakan kecil sekitar 50 cm pada Agustus tahun lalu. Namun, setelah beberapa bulan retakan itu menjadi semakin lebar.
Sejak tahun lalu pun, pihaknya kata Nandang, telah melaporkan kerusakan tersebut kepada BPBD Kabupaten Bandung. Petugas BPBD dan PVMBG sudah melakukan assessment atau penilaian dan kajian terkait penyebab retakan tersebut.
Namun sayangnya, hingga sekarang belum ada tindakan lanjutan dari pemerintah daerah terkait hasil kajian tersebut.
“Sudah ada pendataan dari BPBD, namun belum ada tindak lanjutnya,” kata Nandang.
Nandang dan warga belum tahu pasti apa penyebab retakan tersebut terjadi. Namun, Dadang menduga aga gerakan tanah di bawah rumah warga.
“Kalau malam kedengaran ada suara kretek-kretek gitu,” kata Nandang.***
Editor: denkur