Puluhan siswa SMK Negeri Pertanian Pembangunan Cianjur, Jawa Barat, yang sedang melaksanakan magang di Jepang kesulitan mendapatkan masker semenjak merebaknya virus Corona.
DARA | CIANJUR – Seorang siswa magang di salah satu perusahaan di Jepang, Shindy Aulia Putri (19) mengaku, sejak ramainya virus Corona juga ditemukan menyebar di Jepang, pembelian masker menjadi meningkat hingga stok habis.
Shindy mengungkapkan, kalaupun ada stoknya hanya bertahan selama setengah jam. Seringkali dia dan temannya yang juga berada di Kota Mumamoto Kyushu, kehabisan masker.
“Kalau datang stok pasti jadi rebutan. Telat datang pasti kehabisan. Paling lama setengah jam habis kalau ada toko yang jual masker,” kata Shindy saat dihubungi wartawan melalui telepon seluler, Kamis (27/2/2020).
Siswa magang dari SMK Negeri Pertanian Pembangunan Cianjur itu mengaku, saat hari kerja para siswa Cianjur yang magang di Jepang biasanya mendapatkan jatah masker, baik untuk bekerja ataupun stok saat perjalanan pulang.
Tetapi dia kebingungan saat menghadapi hari libur, sebab tidak adanya stok di pertokoan membuatnya tidak bisa beraktivitas ke luar rumah. Shindy dan siswa magang lain di Cianjur pun lebih sering memilih berada di dalam rumah saat libur.
“Mau keluar susah, karena tidak punya masker. Sedangkan virus Corona juga sudah menyebar ke Kota Kumamoto ini. Terakhir kabarnya ada beberapa orang yang terjangkit virus itu. Makanya takut dan khawatir,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Negeri Pertanian Pembangunan Cianjur, Gun Gun Gunawan mengatakan, ada sekitar 80 orang siswa magang dan lulusan SMK PP Cianjur yang bekerja di Jepang. Mereka tersebar di beberapa kota di sana.
Menurutnya, untuk siswa atau lulusan yang berada di Jepang biasanya mendapatkan jatah masker saat bekerja. “Kalau dari perusahaan sudah disediakan, kami kan kontak-kontak terus dengan mereka. Mungkin yang jadi bingung itu ketika libur dan akhir pekan, sedangkan stok habis di pertokoan,” jelas Gun Gun.
Namun Gun Gun memastikan, tidak ada satupun siswa magang asal Cianjur yang terpapar virus Corona. Meskipun ada kabar di beberapa daerah sudah ditemukan warga Jepang yang terjangkit virus tersebut.
Adapun pesan melalui whatsapp dan facebook, ungkap Gun Gun, kemungkinan dibuat oleh orang tua siswa yang mendapat kabar bahwa stok masker habis.
Pihak sekolah rencananya akan membahas soal para siswa magang yang kesulitan mendapatkan stok masker di waktu-waktu tertentu. Jika memungkinkan, maka akan ada pengiriman masker pada mereka.
“Sementara akan dibahas dulu oleh pihak sekolah, nanti akan dirapatkan. Untuk sementara kami terus komunikasi dengan mereka dan mengimbau agar tidak keluar rumah jika tidak ada masker, meskipun samapai saat ini mereka masih sehat dan tidak ada yang terpapar corona,” pungkasnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Muhammad Zein