Sebelum berangkat, suaminya agak keberatan ketika ia meminta restu ke rumah orangtuanya. Namun Purwaningsih, berdalih jika saat itu mumpung ada waktu.
DARA- Purwaningsih (38) hanya berurai air mata, tatkala menceritakan kembali peristiwa nahas yang menimpa keluarganya.
Tiga hari lalu, tepatnya Minggu (26/9/2021) rumahnya di Kampung Pasar, RT04 RW 02 Desa Ciptagumati Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terbakar, akibat consletting listrik. Kebakaran itu menewaskan suaminya, Nanang Ismail yang pada saat kejadian tengah berada di lantai atas.
“Saya waktu itu, sedang ke rumah ibu (orang tuanya). Baru saja sampai rumah, tiba-tiba dikabarin rumah kebakaran. Jadi pulang lagi,” ujarnya terbata-bata, saat ditemui di rumah kerabatnya, Rabu (29/9/2021).
Sebelum berangkat, suaminya agak keberatan ketika ia meminta restu ke rumah orangtuanya. Namun Purwaningsih, berdalih jika saat itu mumpung ada waktu.
Entah kenapa pada saat itu, ia sempat-sempatnya menyuapi suami tercinta sepotong roti. Ia hanya merajuk, agar diberi izin untuk mengunjungi orang tuanya.
Ternyata, suapan itu merupakan suapan terakhir. Karena Nanang Ismail, tidak bisa diselamatkan ketika peristiwa itu terjadi.
Saat Purwaningsih melihat kondisi rumah yang sedang kebakaran, yang pertama-tama ditanyakan suaminya. Karena ketiga anaknya, sudah selamat.
Salah seorang kerabatnya menyebutkan jika Nanang Ismail ada di sekitar itu. Mulanya ia tidak curiga, namun lama kelamaan suaminya tidak kunjung muncul di hadapannya.
“Saya waktu itu dikasih tahu, kalau bapaknya tidak selamat. Rasanya dunia ini gelap,” bebernya, seraya berderai air mata.
Kepedihan ditinggal suaminya, makin terasa sakit ketika mengingat ketiga anaknya yang masih butuh biaya sekolah. Terlebih putri sulungnya, pada November ini mau nikah. Maka harapan untuk mendapat wali nikah bagi putrinya itu, punah sudah.
“Anak saya paling gede, bulan November mau nikah. Sekarang bapaknya sudah tidak ada, yang jadi walinya,” tutur Purwaningsih lirih.
Sementara ini, Purwaningsih beserta ketiga anaknya masih tinggal di rumah kerabatnya. Karena rumahnya di lantai dua porak poranda akibat dilalap si jago merah. Beruntung, kerabat dan aparat setempat cukup sigap sehingga tidak seluruh bangunan rumahnya luluh lantak.
Lantai satu rumah yang berukuran tidak terlalu besar ini, biasa dipakai dapur dan kamar mandi masih terselamatkan.
Saat dikunjungi dara.co.id, sisa perabotan dapur milik Purwaningsih masih berserakan di samping rumahnya. Sementara, sejumlah berkas-berkas dokumen penting hangus terbakar.
Beruntung pihak aparat setempat sigap membuatkan identitas kependudukan keluarganya yang baru. Paling tidak, ia masih bisa mengurusi administrasi buat persiapan pernikahan putrinya itu.
Editor : Maji