Puskesmas Batujajar, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) statusnya meningkat menjadi Puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP).
DARA | Saat ini, Puskesmas Batujajar tengah mempersiapkan pelayanan rawat inap.
“Kalau izin operasional rawat inapnya sudah keluar, kita terima pelayanannya 24 jam. Saat ini masih berproses,” kata Kepala Puskesmas Batujajar, dr. Drajat Prih Handono, Selasa (21/2/2024).
Bangunan baru untuk ruang rawat inap ini, sebanyak 3 lantai dilengkapi dengan 10 bed/ tempat tidur. Masing-masing, lantai 1 untuk 6 bed dewasa baik pasien pria dan wanita.
Sedangkan lantai 2, untuk 4 bed khusus anak-anak dan lantai 2 roof top.
Proses menjadi Puskesmas DTP, Puskesmas Batujajar naik statusnya secara bertahap. Puskesmas ini, berdiri pada tahun 1973, kemudian tahun 2011 meningkatkan pelayanan dengan menerima pasien persalinan 24 jam.
Pada saat ini, Puskesmas DTP Batujajar siap melayani masyarakat yang berada di 7 desa se-Kecamatan Batujajar dengan 49.000 peserta BPJS Kesehatan dari penduduk sekitar 112.000-an lebih.
Saat wilayah Saguling masih menjadi bagian Kecamatan Batujajar, yang dilayani Puskesmas Batujajar masyarakat dari 13 desa.
“Ketika Saguling dimekarkan menjadi kecamatan tersendiri, sekarang hanya tinggal warga di 7 desa yang menjadi binaan kita,” ujar Drajat.
Untuk melayani masyarakat dengan status baru, Puskesmas Batujajar masih memiliki kekurangan antara lain menyangkut personel. Kata Drajat, jumlah pegawai Puskesmas Batujajar seluruhnya 57 orang, 24 diantaranya Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sisanya P3K dan TKK.
“Kita masih kekurangan 10 karyawan lagi. Jadi belum lengkap dengan status DTP,” katanya.
Editor: denkur | Foto: Peresmian Puskesmas DTP Batujajar oleh Bupati Bandung Barat Arsan Latif (Foto: Ist)