Guna memajukan dunia bisnis di Kabupaten Garut, Putri pun mencanangkan program pertukaran pengusaha.
DARA | Calon Wakil Bupati Garut nomor urut 2, Luthfianisa Putri Karlina, kerap melakukan agenda kampanyenya dengan menyambangi masyarakat, terutama para pelaku usaha UMKM, mulai pelaku usaha kuliner, kerajinan hingga pariwisata.
Guna memajukan dunia bisnis di Kabupaten Garut, Putri pun mencanangkan program pertukaran pengusaha dengan daerah lain, dengan tujuan untuk saling berbagi ilmu.
“Jadi teknisnya itu seperti pertukaran pelajar, ada pengusaha yang kita berangkatkan ke luar kota dan ada juga pengusaha atau pengrajin luar yang diam di kita (Garut),” ujar Putri saat mengunjungi Sentra Perajin Kulit Sukaregang, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.
Menurut Putri, selama ini yang terjadi bukannya pertukaran pengusaha, namun hanya kegiatan studi banding yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah daerah. Akibatnya tidak ada transfer ilmu bagi pelaku usaha.
“Harusnya pejabat itu hanya mengantar saja kalau ke luar kota itu. Nanti ilmu dari luar kita terapkan di sini, biar Garut lebih maju, contohnya mengirim ke Yogyakarta. Pengusaha kita tinggal di sana untuk menimba ilmu, setelah pulang bagikan hasilnya ke pengusaha lain, atau sebaliknya,” ucap Putri.
Putri berharap, para anak muda di Garut pun lebih banyak terlibat di dunia usaha. Alasannya lantaran generasi muda biasanya memiliki kreativitas dan inovasi. Ia mencontohkan pada kerajinan kulit produk Astiga, Sukaregang.
Menurutnya, keikutsertaan anak muda membuat brand lokal ini lebih maju dari industri kulit lainnya. Inovasi Astiga, ungkapnya, terlihat dari material yang digunakan bahkan bisa bersaing di dunia internasional. Ia menilai, desainnya jauh jadi lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
“Industri kulit ini dibanggakan Kabupaten Garut tapi pengemasannya kurang membanggakan. Saya berharap kerajinan kulit lebih keren lagi, apalagi muncul pemuda hebat yang bisa memajukan Sukaregang,” ujar Putri.***
Editor: denkur