Mulai dari curhatan kurangnya perhatian dari pemerintah, tidak memiliki angkat, hingga organisasi yang mewadahi mereka.
DARA| Calon Wakil Bupati Garut nomor urut 02, Luthfianisa Putri Karlina, bertemu dengan panyandang tunarungu, bertempat di Kantor DPD Partai NasDem Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Pada pertemuan yang dilaksanakan pada Sabtu 2 November 2024 tersebut, Putri Karlina dengan dibantu penerjemah mendengarkan dengan seksama setiap curhatan atau keluhan yang diutarkan mereka.
Putri pun mengaku sangat prihatin dengan kondisi teman-teman disabilitas di Garut tersebut usai mendengarkan apa yang mereka sampaikan
“Setelah mendengarkan tadi, intinya betul sudah waktunya Garut menjadi daerah yang ramah bagi siapapun. Mau itu teman tuli, atau teman disabilitas lain,” ujar Putri Karlina.
Menurut Putri Karlina, saat ini pemerintah masih belum menaruh banyak perhatian untuk penyandang disabilitas di Kabupaten Garut. Khususnya, dalam hal pelayanan publik.
Padahal, ungkapnya, hal ini sudah tentu menjadi kewajiban dari para pemimpin daerah, untuk membuat kebijakan-kebijakan yang ramah kepada para penyandang disabilitas.
Putri menyebutkan, ada beragam hal yang disampaikan para teman tuli tersebut kepada dirinya. Mulai dari curhatan kurangnya perhatian dari pemerintah, tidak memiliki angkat, hingga organisasi yang mewadahi mereka.
“Teman-teman juga tadi berbicara, ingin berdikari. Namun mereka selama ini belum mendapat bantuan modal usaha,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Putri, mereka juga menyampaikan harapannya agar mendapatkan jaminan kesehatan, serta peluang yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, hingga ingin adanya pendidikan lanjutan.
Putri pun mengaku menaruh konsen yang besar terhadap mereka dan berkomitmen untuk memfasilitasi kaum difabel di Garut usai mendengarkan keluhan yang disampaikan mereka.
“Intinya mereka mengeluh bahwa selama ini tidak ada perhatian dari pemerintah. Ke depan, kita fasilitasi modal usaha, untuk UMKM prioritas,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Garut, Mira Lestari, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan publik yang laik.
Ia menyebut, salah satu kendala lain yang dihadapi para disabilitas, adalah kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan.
“Sudah seharusnya kita memfasilitasi mereka secara maksimal,” ucapnya.
Editor: Maji