PVMBG Rekomendasikan Longsor Cilawu Dipicu Terkikisnya Tanah

Senin, 22 Februari 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iliustrasi longsor  (Foto: Istimewa)

Iliustrasi longsor (Foto: Istimewa)

Koordinator Mitigasi Gerakan, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Budianto, mengatakan, longsor di Cipager, Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut dipicu terkikisnya tanah oleh jalur air yang ada di bawah tanah.


DARA – Menurut Agus, saluran air ini sebelumnya sudah direkomendasikan oleh PVMBG kepada Pemkab Garut untuk dipindahkan supaya tidak terjadi longsor di wilayah tersebut.

“Tahun 2015 kita sudah pernah melakukan kajian sebelumnya. Rekomendasinya, jalur air harus dipindahkan. Itu kan yang longsor besar itu di jalur air yang berbatasan dengan perkampungan,” ujarnya saat dihubungi, Senin (22/2/2021).

Agus pun mengatakan saat ini PVMBG juga sudah menerima surat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut untuk melakukan kajian pascakejadian. Namun pihaknya belum sempat mendatangi lokasi longsor tersebut.

Agus beralasan, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) menjadi alasan PVMBG belum bisa menurunkan tim ke Cilawu, Garut. Apalagi, saat ini banyak terdapat kejadian longsor di beberapa wilayah Indonesia.

“Surat itu sudah disampaikan langsung ke saya, dari Garut dan Tasimkalaya. Karena kita keterbatasan SDM hanya 10 orang, jadi kita baru bisa berangkatkan tim dalam waktu dekat ini,” ujarnya.

Agus menyebutkan, bukan hanya wilayah Garut dan Tasikmalaya yang harus dikaji, namunm PVMBG juga berencana melakukan kajian di wilayah lain yang juga terjadi bencana geologi, seperti di Brebes, Cianjur, dan Purwakarta.

“Jadi banyak yang harus dikaji. Ini persoalan keterbatasan,” katanya.

Agus menuturkan, yang harus dilakukan pertama adalah evakuasi warga terdampak secara cepat. Tim PVMBG nantinya akan melihat langsung kondisi tanah di wilayah akan terus bergerak atau tidak. Selain itu, lanjutnya, tim juga akan menjelaskan permukiman warga wilayah itu aman atau harus direlokasi.

Ia menuturkan, sambil menunggu tim PVMBG melakukan kajian, pemerintah setempat harus sudah bergerak untuk melakukan evakuasi. Apalagi menurutnya, khusus kejadian di Cilawu, Garut, secara kasatmata sudah terlihat bahwa wilayah itu sudah tak bisa ditempati.

“Namun kan butuh tinjauan dan rekomendasi langsung. Kalau fakta riil tak bisa lagi ditempati. Apalagi ini musim hujan,” katanya.

Masih menurut Agus, jika nantinya permukiman warga harus dipindahkan, maka tempat relokasi yang disiapkan juga harus dikaji terlebih dahulu.

Hal itu untuk memastikan tempat kelayakan relokasi. Jangan sampai, setelah direlokasi baru diketahui tempat tersebut juga memiliki potensi pergerakan tanah atau longsor.

“Sebab wilayah Indonesia ini mayoritas rawan bencana, apalagi saat musim hujan. Sementara masyarakat juga terus bertumbuh. Makanya mencari tempat aman di wilayah yang tidak banyak ini butuh waktu,” katanya.

Agus juga meminta masyarakat yang terdampak bencana saat ini untuk bersabar menunggu kajian tim PVMBG. Sementara untuk pemerintah setempat diminta mengevakuasi warga terdampak dan fokus penanganan di pengungsian terlebih dahulu.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Dewan Sukabumi Minta Tambang Ilegal di Keramat Jaya Ditertibkan
Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien
Khutbah Jumat: Muharram dan Memuliakan Anak Yatim
Presiden Prabowo Dorong Percepatan Pembangunan Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Pidato Munggaran Dedi Mulyadi: “Urusan Pemerintahan jangan Dicampuri Kelompok Luar”
Pj Bupati Sukabumi Sampaikan Pendapat Akhir Soal Perubahan Perda Nomor 4
Sudah Resmi jadi Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin Siap “Ngebut” Realisasi Program
Kota Sukabumi Lima Tahun Kedepan Dipimpin Ayep-Bobby
Berita ini 4 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:57 WIB

Dewan Sukabumi Minta Tambang Ilegal di Keramat Jaya Ditertibkan

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:59 WIB

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:40 WIB

Presiden Prabowo Dorong Percepatan Pembangunan Perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:32 WIB

Pidato Munggaran Dedi Mulyadi: “Urusan Pemerintahan jangan Dicampuri Kelompok Luar”

Jumat, 10 Januari 2025 - 10:21 WIB

Pj Bupati Sukabumi Sampaikan Pendapat Akhir Soal Perubahan Perda Nomor 4

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

HEADLINE

Pengunaan AI Harus Prioritaskan Keselamatan Pasien

Jumat, 10 Jan 2025 - 10:59 WIB