PWI dan IJTI Garut Kecam Kekerasan terhadap Wartawan

Kamis, 26 September 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wartawan Kabupaten Garut menggelar aksi solidaritas terkait kekerasan kepada wartawan yang meliput aksi demontrasi penolakan RUU di beberapa daerah di Bundaran Simpang Lima, Kamis (26/9/2019). Foto: dara.co.id/Beni

Wartawan Kabupaten Garut menggelar aksi solidaritas terkait kekerasan kepada wartawan yang meliput aksi demontrasi penolakan RUU di beberapa daerah di Bundaran Simpang Lima, Kamis (26/9/2019). Foto: dara.co.id/Beni

DARA | GARUT – Wartawan di Kabupaten Garut, Jawa barat menggelar aksi solidaritas di Bundaran Simpang Lima, Garut, Kamis (26/9/2019). Aksi berlangsung  terkait kekerasan yang terjadi kepada sejumlah wartawan di beberapa daerah.

Selain itu, mereka menolak sepuluh pasal di Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dinilai mengancam kebebasan pers. Ke-10 pasal itu juga akan menghambat kerja jurnalistik para wartawan.

Ketua PWI Kabupaten Garut, Ari Maulana Karang, mengatakan, aksi yang dilakukan para wartawan sebagai bentuk solidaritas kepada wartawan yang mengalami kekerasan saat menjalankan tugas jurnalistik. “Kami tergabung dari media cetak, online, dan elektronik berkabung atas aksi kekerasan yang menimpa rekan kami saat meliput demo di beberapa daerah,” ujar Ari.

Ia meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan yang terjadi kepada wartawan. Aparat pun tak boleh bertindak arogan kepada wartawan yang sedang bertugas.

“Jangan sampai kasus kekerasan terus terjadi. Kami bekerja dilindungi UU Pers. Tindak kekerasan ini harus dihentikan,” ucapnya.

Terkait adanya sepuluh  pasal karet dalam RKUHP, Ari juga meminta pemerintah dan anggota DPR untuk menelaah pasal tersebut. Jika disahkan, pasal itu akan membatasi kerja jurnalistik para wartawan.

Ketua IJTI Kabupaten Garut, Ii solihin,  juga mengutuk keras tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepada wartawan saat meliput aksi demontrasi. Jangan sampai kejadian tersebut terulang dan merusak kebebasan pers di Indonesia.

“Kami minta aparat kepolisian bisa mengetahui betapa beratnya tugas kami sebagai wartawan. Jangan sampai wartawan dipukuli. Padahal sudah menunjukkan identitasnya,” kata Ii.***

Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa
Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan
Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024
INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul
Masa Tenang di Garut, Paslon Ikut Tertibkan Alat Peraga Kampanye
Tenaga Pendidik Se-Jabar Akan Dilatih Jadi Guru Penggerak
Seorang Siswa Dianiaya Kakak Kelas, Pj Bupati Subang akan Pecat Oknum Kepsek dan Gurunya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:56 WIB

Kakanwil Kemenkumham Jabar: Rehabilitasi Narkoba bagi WBP Kegiatan Luar Biasa

Senin, 25 November 2024 - 18:52 WIB

Garut Siap Jadi Tuan Rumah Festival Tunas Bahasa Ibu 2024

Senin, 25 November 2024 - 16:49 WIB

Bupati Sukabumi Bahas Soal Mitra Cai dan Ketahanan Pangan

Senin, 25 November 2024 - 16:35 WIB

Amankan Pilkada, Polres Sukabumi Gelar Operasi Mantap Praja Lodaya-2024

Minggu, 24 November 2024 - 20:25 WIB

INKAI Garut Gelar Karate Championship 2024 Ajang Latihan Mental dan Pencarian Bibit Unggul

Berita Terbaru

mobil sim keliling kabupaten Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kabupaten Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:40 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 26 November 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 05:38 WIB