DARA | CIANJUR – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendukung program pemerintah mengurangi penggunaan sampah plastik. Pada kegiatan pembagian daging kurban kepada masyarakat, Selasa (13/8/2019), wadahnya diganti menggunakan besek terbuat dari anyaman bambu.
“Selain ingin berbagi dengan masyarakat, kami juga mendukung program pemerintah yang terus menekan penggunaan sampah plastik. Kami bagikan daging kurban menggunakan besek dari anyaman bambu,” kata Ketua PWI Kabupaten Cianjur, Mokh Ikhsan, di Sekretariat PWI Kabupaten Cianjur, Selasa (13/8/2019).
Pada Idul Adha 1440 Hijriyah, PWI Kabupaten Cianjur menyembelih 4 ekor domba. Dari hewan kurban itu diperoleh 120 paket daging kurban.
“Selain kepada masyarakat di sekitar kantor PWI, dagingnya kami bagikan juga untuk pengurus dan anggota,” ujar Ikhsan.
Ikhsan mengajak semua pengurus dan anggota termasuk kalangan jurnalis lainnya di Cianjur mulai menggelorakan semangat mengurangi penggunaan sampah plastik. Para jurnalis bisa mengedukasi masyarakat tak hanya dari tulisan yang dituangkan ke dalam berita saja melainkan juga mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ia merasa kasihan terhadap bumi yang terlalu banyak beban akibat kerusakan lingkungan. Apalagi plastik yang proses penguraiannya bisa memakan waktu lebih dari 1.000 tahun.
“Ini momentum bagi pengurus dan anggota PWI Cianjur pada khususnya dan semua jurnalis pada umumnya, kita harus jadi agen perubahan. Kita harus mulai bisa menggerakkan masyarakat agar mengurangi penggunaan sampah plastik,” katanya.
Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat, mengacungi jempol atas langkah PWI Cianjur yang membagikan daging kurban menggunakan besek terbuat dari anyaman bambu. Upaya itu tentu bisa menjadi bagian mendukung program pemerintah yang terus menekan penggunaan sampah plastik.
“Luar biasa. PWI Cianjur bisa melakukan hal itu. Ini patut ditiru yang lainnya,” ujar Hilman seusai bersilaturahmi ke PWI Cianjur.
Hilman menuturkan, kerusakan lingkungan saat ini satu di antaranya dipicu penggunaan sampah plastik di kalangan rumah tangga atau pelaku usaha. Ia mencontohkan di aliran Sungai Citarum yang banyak ditemukan sampah plastik.
“Adanya program Citarum Harum tentu jadi sebuah progres agar kerusakan lingkungan, terutama di aliran sungai bisa diatasi. Selain menekan pembuangan limbah, di aliran Sungai Citarum juga terus berprogres menormalisasi agar kembali bersih seperti semula,” katanya.***
Wartawan: Purwanda |Editor: Ayi Kusmawan