DARA | BANDUNG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bandung menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Trans Luxury Hotel Jalan Gatot Subroto No 289, Kota Bandung, Rabu-Kamis (24-25/4/2019).
Sedikitnya 42 wartawan menjadi peserta UKW ini. Menurut Ketua Panitia Asep Budianto, FGD dan UKW ini merupakan upaya sistematis dan terukur untuk meningkatkan dan menjaga kehormatan wartawan yang disepakati organisasi wartawan pada 2010 atau dikenal dengan Piagam Palembang.Di lingkup Kota Bandung kegiatan UKW ini sebagai penyelenggaraan keempat kalinya.
“FGD dan UKW ini juga menjadi ajang silaturahmi juga memberikan kesempatan untuk mengukur kemampuan pengetahuan sebagai penegasan wartawan yang berkompeten. Selain wartawan Kota Bandung, UKW diikuti 42 orang dari sejumlah derah, Batam, Babel, Batam, Maluku, Jateng,” jelasnya.
Asep mengatakan, UKW kali ini hanya ada satu jenjang, yaitu muda. Banyak wartawan yang ingin mengikuti UKW terbentur aturan sehingga tidak bisa melanjutkan ke jenjang berikut.
Ketua PWI Kota Bandung Hardiansyah menyatakan, wartawan yang memiliki kompetensi akan menyajikan berita yang dibutuhkan pembacanya.
“Saya berharap peserta UKW kali ini memiliki kompetensi yang berujung pada berita yang kompatibel,” jelasnya.
Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat menyatakan, saat ini ada puluhan ribu perusahaan pers. Bersasarkan UU 40/1999 tentang Pers, Dewan Pers yang mengatur soal kehidupan pers, salah satunya organ perusahaan pers harus bersertifikat UKW, mulai wartawan hingga ke pemimpin redaksi.
“Di Jabar jumlah anggota PWI tercatat sebanyak 1.245 wartawan. Dari jumlah ini 700 orang sudah dinyatakan kompeten, atau telah mengikutiUKW. Sisanya sekitar 500 orang belum mengikuti UKW. Makanya saya minta, UKW ini diprioritaskan anggora PWI dulu. Apalagi sesuai aturan, yang ikut UKW harus ikut organisasi kewartawanan,” kata Hilman.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, pers ibarat mata pedang yaitu sapat mencerdaskan masyarakat, tapi satu sisinya dapat menumbuhkan bias informasi.
“Persoalan wartawan itu standardisasi. FGD dan UKW ibu meningkatkan kompetensi wartawan. Tentu pemerintah akan beruntung jika memiliki mitra strategis yang kompeten demi memantapkan program kegiatan secara jujur,” tuturnya.