DARA | BANDUNG – Pemimpin Tertinggi Kerajaan Arab Saudi, Raja Salman mengaku bersedih karena umat muslim tak bisa berdoa bersama di masjid selama bulan Ramadan di masa pandemi virus corona (Covid-19).
Dikutip dari cnnindonesia.com, pemerintah Arab Saudi telah mengumumkan pelaksanaan shaum Ramadan dimulai pada Jumat (24/4/2020) waktu setempat.
“Saya sedih karena bulan suci Ramadan datang dalam situasi saat ini ketika kita tak bisa menjalankan ibadah dan tarawih di masjid demi melindungi kehidupan dan kesehatan warga sebagai bagian dari perang melawan virus corona,” kata Raja Salman, seperti dilansir AFP.
Mayoritas negara-negara Arab termasuk Suriah, Mesir, Tunisia, Yordania dan Bahrain mengumumkan Jumat ini sebagai hari pertama Ramadan.
Sejumlah negara telah melonggarkan aturan selama Ramadan. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan negara lain mengurangi waktu penerapan lockdown.
Uni Emirat Arab telah melonggarkan lockdown total yang sebelumnya diberlakukan, menjadi hanya pemberlakuan jam malam selama delapan jam. Abu Dhabi juga mulai mengizinkan operasional mal dan pasar.
Ummat muslim biasanya memanfaatkan waktu berbuka puasa dengan berkumpul bersama keluarga atau teman dekat. Setelah berbuka kemudian melaksanakan salat tarawih secara berjemaah di masjid.
Namun kebiasaan itu terancam tak bisa dilakukan di hampir semua negara berpenduduk Islam, karena pembatasan interaksi sosial untuk mencegah penyebaran virus corona.
Banyak masjid di tutup demi menghindari kerumunan, termasuk di Indonesia.***