“Jadikan bulan suci ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak ibadah ” ujarnya. Usai kultum selesai, dia pun menjadi Imam Salat tarawih.
DARA| BANDUNG- Setiap bulan Ramadan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Banceuy, Jalan Soekarno- Hatta, Bandung, Jawa Barat, benar-benar bernuansa pesantren.
Hal itu sebagai implementasi dari tugas dan fungsi lembaga pemasyarakat, yaitu sebagai pelaksana teknis pemasyarakatan yang mengemban tugas pokok membimbingan sosial, kerohanian narapidana, dan anak didik.
Kepala Lapas Kelas II Banceuy, Tri Saptono Sambudji berkomitmen menjadikan Lapas sebagai tempat pertaubatan. Hal ini diwujudkan dengan diadakannya Pesantren Ramadhan untuk Warga Binaan.
Nuansa Ramadan sangat terasa menjelang berbuka puasa di Mesjid Nurul Falah Lapas Banceuy Bandung. Betapa tidak, sebanyak 50 Santri melakukan tadarus quran. Pesantren Ramadhan dilaksanakan setiap hari dengan protokol kesehatan yang ketat.
Terlihat kebersamaan santri ketika menyantap ta’jil yang disediakan petugas setiap harinya. Acara dilanjutkan dengan solat magrib berjamaah dan salat tarawih
Salat tarawih diikuti 57 Warga Binaan dari 4 Kamar blok hunian yang digilir sesuai jadwal yang telah dibuat. Usai solat tarawih dilanjutkan dengan ceramah kultum (kuliah tujuh menit).
Sebelum tarawih dimulai, Kalapas Banceuy, Tri Saptono memberikan sambutan. Ia mengajak seluruh warga binaan agar bisa memaksimalkan ibadah di bulan suci ini.
“Jadikan bulan suci ini sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan memperbanyak ibadah ” ujarnya. Usai kultum selesai, dia pun menjadi Imam Salat tarawih.
Turut mendampingi Kalapas, antara lain Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik Dede Mulyadi, Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Dian Wardiansyah, dan staf Lapas Banceuy lainnya.
Editor : Maji