Para pengunjung pasar tumpah itu dari berbagai daerah. Maka tak heran disaat Minggu pagi, banyak yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
DARA – Jalan Anyar Majalaya – Solokanjeruk, Kabupaten Bandung menjadi tempat strategis untuk pedagang pasar tumpah mengadu nasib padsa bulan Ramadan ini. Warga sekitar menyebutnya pasar tumpah, ada juga pasar nonggeng, karena mereka berdagang di jalan raya yang sehari-hari dijadikan akses lalulintas kendaraan.
Para pedagang yang berjejer di Jalan Anyar itu bisa mencapai sekitar 1500 pedagang lebih, yang setiap Minggu pagi hingga siang mereka memanfaatkan ruas jalan itu untuk berdagang. Seperti terlihat pada Minggu (3/4/2022) pagi hingga siang, ribuan pedagang berjualan di jalur jalan tersebut.
Kegiatan berdagang yang berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Bandung itu, sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun karena pandemi Covid-19, kegiatan berdagang di Jalan Anyar Majalaya beberapa waktu lalu sempat ditiadakan karena menghindari penyebaran virus Corona.
Namun pada bulan Ramadan sekarang akhirnya, aktivitas berdagang kembali normal, dan para pedagang maupun para pengunjung diimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas.
Berdasarkan sumber di lapangan, para pedagang di Jalan Anyar Majalaya itu, merupakan para pedagang yang selalu berpindah-pindah tempat. Misalnya dari satu tempat ke tempat lainnya. Di Majalaya, ada sekitar lima titik pasar tumpah yang biasa digunakan para pedagang untuk berjualan.
Andi dan Sastra, warga Majalaya yang setiap Minggu pagi menyempatkan berkunjung ke pasar tumpah di Jalan Anyar Majalaya itu, hanya untuk sekedar membeli makanan.
“Ya, jalan-jalan sambil membeli makanan maupun barang-barang kebutuhan,” kata Andi.
Andi mengatakan, sambil berjalan-jalan bisa melihat barang-barang yang dipasarkan di pasar tumpah tersebut. “Mau belanja apa saja banyak, tinggal punya uang saja,” katanya.
Para pengunjung pasar tumpah itu dari berbagai daerah. Maka tak heran disaat Minggu pagi, banyak yang berbelanja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Editor : Maji| Wartawan : Trinata