Ramadhan Menanam. Begitulah judul kegiatan yang digelar komunitas lingkungan lintas sektor, Sabtu kemarin.
DARA – Kegiatan itu digelar di sempadan Sungai Citarik di Desa Nanjung Mekar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Sabtu (9/4/2022) sore.
Pohon yang ditanam tergolong pohon keras dan produktif, yakni jenis damar, albasiah, mangga, petai dan cendana.
Pohon itu berfungsi untuk menguatkan tanah pada bagian sempadan sungai dari ancaman longsor maupun erosi tanah.
Gerakan penghijauan itu turut dihadiri ‘Manusia Pohon’ Aiptu Nunuh Sutisna, Kanit Binmas Polsek Ibun. Hadir pula dari aparatur Desa Nanjung Mekar maupun pihak lainnya yang sama-sama peduli terhadap lingkungan.
“Disiapkan sekitar 2000 bibit pohon untuk ditanam di sepanjang aliran Sungai Citarik sepanjang 4 km itu, yang masuk kawasan Desa Nanjung Mekar,” kata Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar, usai penanaman.
Diar berharap ribuan pohon keras dan produktif yang sudah ditanam nantinya dapat mengikat tanah, supaya tidak mudah longsor atau erosi pada bagian tebingnya.
Kedepannya, berharap kepada aparatur desa di Kecamatan Rancaekek untuk menyediakan atau menyisihkan anggaran untuk warga yang peduli terhadap lingkungan.
“Supaya nantinya tidak bergantung bibit tanaman yang kita tanam itu kepada orang lain. Memang selama ini banyak juga bantuan bibit tanaman dari berbagai pihak melalui program CSR. Ini juga tanaman yang kita tanam di sempadan Sungai Citarik itu berasal dari Arjasari,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya anggaran desa yang disiapkan oleh masing-masing desa di Kecamatan Rancaekek itu, bisa membuat kebun bibit desa, yang dikelola oleh masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
“Kebun bibit desa itu nantinya bisa digunakan untuk gerakan penghijauan di masing-masing desa,” ujarnya.
Diar Hadi menilai gerakan penghijauan ini bisa diikuti oleh desa-desa lainnya yang dilintasi aliran Sungai Citarik, Sungai Cikeruh, Sungai Cikijing maupun Sungai Cimande di Kecamatan Rancaekek. Keempat aliran sungai itu bermuara ke Sungai Citarum.

“Kita berharap sepadan sungai yang masih kosong setelah dilakukan pengerjaan pengerukan, untuk ditanami pohon. Supaya sempadan sungai itu tidak mudah longsor atau erosi,” ujarnya.
Dikatakannya, bibit tanaman yang ditanam pun tak harus bahwa tanaman itu bersertifikat.
“Tanaman yang tak bersertifikat pun bisa ditanam di sempadan sungai, untuk menghijaukan lahan di sepanjang aliran sungai tersebut,” katanya.
Editor: denkur | Wartawan: Trinata