Rambut gimbal Sukiyah yang bertahun-tahun jadi sarang tikus dan kecoak kini sudah dipotong. Kondisi perempuan berusia 50 tahun itu pun sudah membaik setelah dirawat di Rumah Pemulihan Efata.
DARA | JATENG – Sejak usia lima tahun, Sukiyah tak bisa melihat. Ia hidup sebatangkara di Dusun Karangombo, Desa Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
Semasa hidupnya ia meyendiri dan tak pernah mandi hingga rambutnya yang panjangnya 1,5 meter menjadi sarang tikus, kecoa dan bangkai.
Sukiyah akhirnya ditemukan para relawan, yaitu Yuliana Lina dan Kurniawan Santoso. Oleh dua relawan itu, Sukiyah dibawa dan dirawat di Rumah Pemulihan Efata. Mereka urus Sukiyah dari mandinya, makan serta bicara hingga akhirnya kini Sukiyah sudah lancar berkomunikasi.
Kondisi Sukiyah saat didatangi Ardian tampak mengenaskan. Ia menghuni sebuah rumah yang kumuh dan menjijikan. Berlantai tanah dan terdapat kotoran manusia berserakan. Tak hanya itu, rambut gimbal Sukiyah juga dihuni tikus dan kecoak, bahkan ada juga bangkai.
Dikutip dari detikcom, Rabu (5/2/2020), potongan rambut Sukiyah sempat dibawa oleh Ardian dan salah seorang polisi. Potongan rambut itu tebal di bagian pangkal dan meruncing di bagian ujungnya.
Rambut gimbal sepanjang sekitar 1,5 meter itu berwarna hitam dan tampak kusut. Setelah rambutnya dipotong, Sukiyah tampak segar berambut cepak.
“Belum ada rencana (dikubur), masih tinggal di dalam mobil. Nggak tahu, kayaknya kalau nggak dikubur, disimpen,” kata Ardian.
Ardian mengatakan saat ini rambut itu masih berada di dalam mobilnya. Rambut itu disimpan dengan cara dibungkus plastik lalu dilapisi karung.
“Dimasukin karung, bau banget. Sekarang masih dibuntel (dibungkus) plastik, terus dikarungin. Nggak ditambahin (pewangi) apa-apa, nanti paling cuci,” ujar Ardian.***
Editor: denkur | Sumber: detikcom