Buntut kasus hilangnya seorang warga, tersiar kabar akan ada penyerangan ke Ramen Bajuri, tempat hilangnya Jonathan Silaban. Pihak kepolisian dan aparat Desa Gandasari gelar penjagaan.
DARA | BANDUNG – Kepala Desa Gandasari Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung Jawa Barat, Solihin Rizal, mengatakan, warga disiagakan di tempat kejadian perkara (TKP). Khawatir akan terjadi pengrusakan terhadap fasilitas Ramen Bajuri.
“Kami melakukan siaga selama tiga hari tiga malam untuk mengantisipasi dan mengamankan lokasi,” ujar Kades Rizal, Jum’at (31/1/2020).
Kades Rizal memaparkan, sejak kejadian pada Selasa malam lalu (28/1/2020), sekitar pukul 21.00 WIB, keluarga korban sudah menaruh curiga jika almarhum Jonathan Silaban dihabisi di Ramen Bajuri.
Menurut Kades Rizal, karyawan Ramen sebelum digelandang ke Mapolresta, sempat dikumpulkan di Kantor Desa Gandasari. Diberi pengarahan agar dalam proses berita acara pemeriksaan (BAP) oleh kepolisian, karyawan Ramen harus jujur dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Dari sembilan orang yang dikumpulkan di kantor desa, satu diantaranya pengakuannya ada yang janggal, sehingga polisi melakukan pemeriksaan khusus kepada karyawan ramen bernama Ad dan Dul, di Polsek Katapang. “Lalu yang lainnya membeberkan secara jelas tak ada yang ganjil. Jadi kuat dugaan pelaku dibantu dua orang tersebut untuk menghabisi korban itu,” ujar Kades Rizal.
Rizal menegaskan pelaku berinisial LC (24), warga Kecamatan Gununghalu Bandung Barat. Sedangkan korban Jonathan Silaban berusia antara 56-58 tahun, warga Perumahan Taman Kopo Katapang ( TKK) Desa Pangauban Kecamatan Katapang. Antara korban dan pelaku, terikat hubungan hutang piutang.
Disebutkan Rizal, korban adalah pengusaha koperasi yang meminjamkan uang kepada pelaku. Mungkin karena berbagai hal, pelaku kesal dan berniat menyelesaikan masalah utangnya dengan jalan pintas hingga akhinrnya diduga korban dibunuh. Ini kerkuak dari barang bukti motor milik korban yang disimpan dalam gudang ramen dan dibenarkan oleh pengakuan salah satu karyawannya.***
Wartawan: Fattah | Editor: denkur