BANDUNG | DARA – Seorang perempuan terpaksa harus menyerahkan dompet berisi uang dan perhiasan kepada komplotan anak. Ia menjadi korban penodongan di depan Stadion su Jalak Harupat, Jalan Cipatik, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (Selasa (10/9/2019) sekitar pukul 04.00 WIB.
Korban, pengendara sepeda motor bernama Dedeh (45), warga Kecamatan Cililin itu, menurut saksi, menyerahkan dompet berisi uang Rp1juta dan perhiasan mas seberat 5 gram kepada penodong. Penodongan terjadi sesaat setelah korban menghentikan sepeda motor yang dikendarainya.
“Tadi, saya mau membetulkan letak helm dulu. Jadi saya berhenti,” kata Asep, warga setempat, menirukan ucapan korban, di tempat kejadian.
Kepada Asep yang hendak menolongnya, korban menuturkan, Dedeh menghentikan kendaraannya, karena ingin membetulkan letak helmnya dan tiba-tiba komplotan anak mengelilinginya, tanpa korban ketahui dari mana mereka datang. Dua orang di antara mereka, menurut korban, memaksa korban untuk menyerahkan dompetnya sambil menodongkan pisau.
Dedeh tak berkutik. Di bawah ancaman ia pun menyerahkan dompet berisi perhiasan yang hendak ia jual ke Soreang itu.
Seusai merampas dompet, mereka langsung melarikan diri dengan menumpang kendaraan bak terbuka yang kebetulan lewat ke lokasi kejadian. Korban baru bisa berteriak setelah anak-anak itu berlarian.
Teriakan Dedeh terdengar oleh Asep, yang langsung menghampirinya. Namun Asep juga tak dapar berbuat banyak, meski ia hendak menolong korban, karena segerombolan anak-anak itu kabur.
Korban pun tak dapat menyebutkan jumlah anak dalam gerombolan itu. Selain hendak menjual perhiasannya, ia melewati jalan tersebut, juga ingin bersilaturahmi kepada sanak saudaranya, sambil menunggu jam buka toko mas, di Soreang.
“Rencananya saya mau menjual perhiasan itu untuk modal usaha. Tapi malah dirampas,” ujar Asepa, kembali menirukan penuturan korban.***
Wartawan: Fattah | Editor: Ayi Kusmawan