Korean Cultural Center Indonesia, (di bawah pimpinan Direktur Kim Yong Woon), menggelar Seri Kuliah Umum Daring Humaniora “Pertemuan Kebudayaan Korea dan Indonesia” setiap Minggu sejak 11
November hingga 9 Desember 2020.
DARA | BANDUNG – Para ahli diundang untuk berbicara dalam seri kuliah umum ini. Tujuannya untuk masyarakat Indonesia agar dapat melihat sisi persamaan antara kedua negara dan mengerti tentang Korea lebih mendalam melalui peneliti budaya Korea dari sudut pandang orang Indonesia dan peneliti budaya Indonesia dari sudut pandang orang Korea.
Kuliah ini dipersembahkan dengan format webinar melalui zoom, dan pembicara berkomunikasi dengan peserta secara aktif dan real-time dengan menjawab pertanyaan yang masuk melalui komentar.
Sedangkan untuk kuliah dalam bahasa Inggris (oleh Mr Hojai Jung, seorang mantan jurnalis) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara simultan.
Selama tiga kali kuliah umum, setiap sesi dihadiri oleh sekitar 500-600 orang dan secara total dihadiri oleh 1.678 orang, serta dinilai sukses sebagai acara bertema ilmiah yang diadakan oleh Korean Cultural Center di luar negeri.
Pembicara pertama untuk sesi pertama pada tanggal 11 November adalah seorang mantan jurnalis, Mr Hojai Jung (S3 di Department Comparative Asian Studies di National University of Singapore, menerbitkan buku ‘Generasi Asia Akan Datang Seperti K-Pop’).
Mr Hojai Jung adalah ahli Asia Tenggara yang telah menulis banyak artikel tentang K-Pop dan gelombang Hallyu secara mendalam, serta mewawancarai banyak tokoh penting, seperti mantan Perdana Menteri Malaysia, serta menerjemahkan memoar.
Dalam kuliah daring, ia mendapatkan banyak perhatian dari para penggemar Hallyu dengan menyampaikan topik tentang bagaimana K-Pop dapat mendorong gelombang Hallyu dari sudut pandang salah satu proses pengembangan Asia dengan topik “A Brief History of K-Pop: The Product of Asian Exchange”.
Pembicara kedua pada tanggal 17 November adalah Mr Florian Hutagalung, M.A, Ph.D (meraih gelar Doktor bidang Korean Language and Literature dari Kyung Hee University, serta saat ini menjadi pengajar di Jeju Tourism Organization).
Ia termasuk salah satu orang yang aktif dalam mempromosikan budaya dan bahasa Indonesia dengan pengalaman tinggal di Korea dan meneliti bahasa Korea di Negeri Ginseng selama 16 tahun.
Ia mendapatkan banyak perhatian juga dengan menjelaskan prinsip ilmiah dan sifat lingustik bahasa Korea secara mudah dengan topik “Di Balik Hangeul”.
Pembicara ketiga pada tanggal 25 November adalah Prof. Kim Hyung-Jun, (Professor di Department of Cultural Anthropology dari Kangwon National University), yang telah berpengalaman lama dalam penelitian antropologi agama, perhimpunan pedesaan, dan tentang Indonesia.
Dalam kuliah umum, ia menyampaikan hasil kajian tentang Indonesia dengan topik “Persamaan dan Perbedaan Pandangan Antara Kebudayaan Korea dan Indonesia: Gotong Royong dan Musyawarah” dengan bahasa Indonesia yang lancar.
Sesi Kuliah Umum Daring Humaniora akan kembali berlangsung pada Desember 2020.
Pada tanggal 2 Desember menghadirkan narasumber Prof Dr Yang Seung Yoon (Profesor Honorer Department Bahasa Indonesia-Melayu, Hankuk University of Foreign Studies).
Pada tanggal 9 Desember, kuliah umum akan disampaikan oleh Dr Kim Young Soo (Mantan PD KBS World Radio Bahasa Korea). Demikian seperti dalam rilis yang diterima redaksi, Kamis (26/11/2020)***
Editor: denkur