Demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja merebak disejumlah daerah. Ricuh pun terjadi dimana-mana. Berikut rangkuman beritanya.
DARA | BANDUNG – Kericuhan demo kemarin terjadi di Bandung, tepatnya di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Polisi menyebut ada ‘kelompok lain’ yang menyusup ke dalam kerumunan demonstran dan sengaja berbuat onar dengan memancing emosi petugas. Polisi menangkap 209 pemuda.
Wakapolrestabes Bandung Ajun Komisaris Besar Yade Setiawan Ujung mengatakan, ratusan orang yang ditangkap karena sudah melakukan pelanggaran hukum saat di Gedung DPRD Jabar dan di beberapa titik lainnya.
“Ini sedang kita kumpulkan di lapangan adalah sebanyak 209 orang. Mereka yang tadi malam berhasil kita amankan pada saat unjuk rasa anarkis,” kata Yade di Mapolrestabes Bandung, seperti dikutip dara.co.id dari CNNIndonesia, Kamis (8/10).
Tak hanya di Bandung, di Jakarta pun demo berlangsung ricuh. Hingga berita ini ditayangkan, suasana tidak kondusif masih terjadi.
Di Jakarta kericuhan pendemo dengan aparat keamanan tepatnya terjadi di simpang Harmoni, Jakarta Pusat dekat dengan Istana Negara.
Ratusan pedemo mencoba masuk ke istana negara. Namun, dihadang barikade aparat, sehingga kericuhan tak bisa dielakan.
Lemparan batu, botol plastik dan kaleng dari para pendemo dibalas dengan semburan water canon aparat. Saling dorong pun terjadi.
Di Makassar, kericuhan pun terjadi saat aparat menghadang pendemo yang hendak masuk ke kantor DPRD Sulawesi Selatan.
Gas air mata ditembakkan ke arah massa agar membubarkan diri.
Lalu, di Kendari juga dilaporkan terjadi kericuhan. Aksi lempar batu hingga kayu membuat sejumlah bagian kantor DPRD Sultra hancur.
Para pedemo buruh dan mahasiswa itu sempat menduduki halaman kantor gedung. Namun, berhasil dipukul mundur polisi antihuru-hara.
Masih dikutip dari CNNIndonesia, sekira pukul 15.00 WITa, massa kembali mencoba masuk gedung DPRD Sultra. Namun, situasi mulai memanas karena mahasiswa menganggap pernyataan dukungan Ketua DPRD Sultra menolak Omnibus Law politis belaka.
Massa dihalau aparat keamanan yang berjaga. Aksi pelemparan batu pun terjadi hingga merusak sejumlah kaca kantor dan papan nama gedung rakyat itu.
Dari Bekasi dilaporkan kepolisian mengamankan ratusan pelajar STM dan SMA yang coba memasuki wilayah Jakarta untuk mengikuti demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja.
Sempat terjadi kericuhan saat polisi akan menghalau ratusan pelajar tersebut.
Kapolsek Medan Satria Kompol Agus Rochmat mengatakan para pelajar tersebut memaksa untuk menerobos para petugas yang berjaga di pos penyekatan tersebut. Bahkan, mereka sempat melemparkan batu hingga kayu ke arah pos polisi Harapan Indah.
Di Riau demo juga sempat ricuh ketika mahasiswa dan aparat saling dorong di depan pintu masuk gedung DPRD Riau.
Mahasiswa ini mendesak agar mereka dipertemukan anggota DPRD Riau. Permintaan ini akhirnya disetujui, dengan hadirnya lima anggota dewan menemui mahasiswa.***
Editor: denkur