PJ Bupati Cirebon Wahyu Mijaya memimpin Rapat Koordinasi Pelaksanaan Deteksi Dini, Preventif, dan Respon Penyakit di Kabupaten Cirebon.
DARA | Acara yang digelar di sebuah hotel setempat ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, dari kepala perangkat daerah hingga direktur rumah sakit, Selasa (10/9).
Wahyu Mijaya menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor untuk mengatasi masalah kesehatan di daerah tersebut.
“Kami perlu bekerja sama untuk menangani berbagai isu kesehatan, mulai dari demam berdarah dengue (DBD) hingga penyakit menular lainnya. Dengan sinergi yang kuat, kita bisa memetakan masalah per kecamatan dan mencari solusi inovatif bersama,” ujarnya.
Wahyu juga menyoroti jumlah kasus DBD yang mencapai lebih dari 1.400 dengan 6 kematian hingga minggu ke-35 tahun ini.
Menurutnya, penanganan kesehatan tidak bisa hanya bergantung pada Dinas Kesehatan, tetapi harus melibatkan semua pihak terkait.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, melaporkan adanya peningkatan kasus DBD tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami fokus pada upaya menurunkan angka kematian akibat DBD dengan meningkatkan peran juru pemantau jentik (jumantik) di daerah endemis,” kata Neneng.
Dia juga menekankan perlunya perhatian terhadap penyakit menular lain seperti Tuberkulosis (TB), serta penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan stroke.
“Deteksi dan pengobatan cepat sangat penting untuk mencegah penularan penyakit,” tambahnya.
Rapat ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antar sektor, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mempercepat penurunan stunting.
Dengan target mencapai 100 persen pada Desember 2024, Neneng mengakui bahwa masih banyak pekerjaan rumah, mengingat capaian saat ini baru mencapai 48 persen.***
Editor: denkur