Langkah pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dengan cara Rapid Test secara massal di tiga stadion, dinilai sangat keliru.
DARA | BANDUNG – Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra pada DPRD Provinsi Jawa Barat, Daddy Rohanady. Menurut Daddy, langkah yang akan dilakukan dengan mengumpulkan massa banyak bisa berakibat fatal.
“Jangan-jangan masyarakat yang ketika berangkat masih sehat, justru setelah pulang malah jadi positif tertular corona. Hal itu bukan tidak mungkin. Bisa jadi di antara mereka yang berkumpul itu adalah sakit, sehingga lantas menularkan kepada mereka yang awalnya sehat,” kata Daddy saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (23/3/2020).
Langkah pengumpulan massa dalam jumlah banyak tersebut memang sangat berpotensi menyebabkan terjadinya penularan.
Betapa tidak, kata dia, dengan jumlah orang sekian banyak tidak mungkin lantas orang menjaga jarak minimal satu meter. Padahal, pemerintah sudah menegaskan bahwa salah satu cara untuk meminimalisir penularan Covid-19 adalah dengan cara menjaga jarak atau social distancing.
“Apakah ketika ada begitu banyak orang di sebuah stadion, masyarakan masih bisa menjaga jarak? Kemudian yang datang dengan keluarganya bagaimana?,” tanya Daddy.
Pengumpulan orang di stadion juga, menurut Daddy, merupakan langkah paradoks dengan kebijakan pemerintah. Bahkan, langkah tersebut juga bertentangan dengan langkah di berbagai negara yang justru menempuh lockdown seperti yang dilakukan di Italia dan terakhir di New York.
“Jadi menurut saya, mengumpulkan masyarakat di stadion merupakan langkah yang sangat kontra produktif dengan penanggulangan Covid-19. Risikonya terlalu berat. Lantas, apakah Pemprov Jabar akan tetap merealisasikan rencana tersebut,” tutupnya.***
Editor: Muhammad Zein