DARA | BANDUNG – 150 kelompok berkebun akan memamerkan produknya pada Bandung Agri Market (BAM) di Plaza Balai Kota Bandung pada 15 September 2019.
Kegiatan ini digagas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, untuk kembali menampung dan menwadahi bertemunya pengembang pangan dan pertanian di kota ini. “Pada dasarnya, acara ini adalah output dari pemanfaatan lahan yang ada untuk menjadi salah satu bahan memenuhi kebutuhan keluarga seperti sayur sayuran,” kata Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, tempo hari.
Mengusung tema Manfaatkan Lahan, Sehatkan dan Ceriakan Keluarga, BAM tahun kedua ini melibatkan 150 kelompok berkebun yang dibina Dispangtan. Mereka membawa beberapa output produk pangan dan pertanian antara lain sayuran dan buah-buahan.
Sebelumnya, dalam upaya pengoptimalan lahan di Kota Bandung Dispangtan pernah menggagas konsep Urban Farming pertengahan 2014. Gin Gin menyebutkan, gagasan Urban Farming ini mengurangi 5-6 persen ketergantungan pangan di Kota Bandung.
“Output dari Urban Farming ini sudah cuku bagus. Selain masyarakat bisa memanfaatkan hasil panen untuk keperluan pangan di rumah, beberapa masyarakat juga berhasil menjual hasil berkebunnya,” ujar Gin Gin.
Disebutkan, angka impor pangan di Kota Bandung ini cukup tinggi, karena ketahanan pangan merupakan hal yang sangat penting. Melalui BAM ini pihaknya mengedukasi masyarakat agar bisa menghasilkan produk pangan dan tani sendiri.
“Hasilnya, minimal cukup untuk kebutuhan di rumah masing-masing,” papar Gin Gin.
Guna menarik atensi masyarakat, Dispangtan telah menggelar praacara berupa perlombaan di media sosial. Adapun kategorinya adalah lomba fotografi, lomba video blog (vlog), foto bersama hewan kesayangan, juga lomba membuat logo Dispangtan Kota Bandung.***
Editor: Ayi Kusmawan