Perang sengit antara Palestina dengan Israel kini sedang terjadi. Ratusan orang dilaporkan tewas.
DARA | “Operasi Badai Al Aqsa” digelar pejuang Hamas, Palestina dengan meluncurkan 5.000 roket ke wilayah Israel.
Hamas juga menggempur Israel dari berbagai arah: darat, laut dan udara. Bahkan, dikabarkan militan Hamas berhasil menembus wilayah Israel meski dijaga ketat militer Israel.
Ratusan orang warga Israel dikabarkan tewas, dan ribuan lainnya luka-luka.
Dikutip dari CNNIndonesia yang melansir Al Jazeera, juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan, serangan itu adalah respons terhadap semua kekejaman yang dihadapi warga Palestina selama beberapa dekade.
“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, tempat suci kami seperti Al Aqsa,” kata Qadomi seraya menambahkan, inilah yang menjadi alasan di balik dimulainya pertempuran ini.
Komandan militer Hamas, Mohammed Deif, menegaskan pertempuran ini dilakukan demi mengakhiri penjajahan terakhir di bumi.
Hamas telah menyerukan “perjuangan perlawanan di Tepi Barat”, serta mendesak negara-negara Arab dan Islam untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.
Sementara itu, menanggapi serangan dasyat Hamas, Pemerintah Israel secara resmi mendeklarasikan perang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan melakukan pembalasan besar atas serangan pasukan militan Palestina Hamas akhir pekan lalu.
Netanyahu menegaskan bahwa negaranya akan melakukan “balas dendam besar” dan bersiap untuk “perang yang panjang dan sulit”.
Deklarasi perang itu disepakati Netanyahu dan parlemen Israel, kurang dari 24 jam setelah Hamas menyerang negara Zionis itu dari darat, laut, dan udara.
Usai Netanyahu mendeklarasikan perang, tank dan kendaraan pengangkut personel terlihat bergerak ke perbatasan Israel-Gaza, Minggu (8/10/2023).
Deklarasi perang Israel adalah yang pertama sejak 50 tahun terakhir setelah Perang Yom Kippur pada Oktober 1973.
PM Netanyahu juga telah memperingatkan warga Palestina yang tinggal di Gaza untuk “pergi sekarang”, setelah ia bersumpah melakukan “balas dendam yang besar” di daerah kantong padat penduduk tersebut.
Editor: denkur | Sumber: CNNIndonesia