DARA | LOMBOK – Butuh anggaran Rp1,4 triliun untuk merehabilitasi puluhan ribu rumah yang rusak akibat gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Lombok Barat, Lalu Ratnawi, mengatakan, hasil verifikasi sementara, jumlah rumah rusak akibat gempa sebanyak 72.222 unit tersebar di Kecamatan Gunungsari, Batulayar, Lingsar, dan Narmada. 13.942 rumah rusak berat, butuh anggaran lebih Rp 697 milar. Rusak sedang 12.668 rumah, butuh anggaran Rp 316,7 miliar.
“Sisanya sebanyak 45.612 unit kategori rusak ringan dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 456,12 miliar,” katanya di Lombok Barat, Jumat (19/10/2018).
Kabupaten Lombok Barat, kata Ratnawi, bantuan dana yang sudah diterima tahap pertama sebesar Rp 18,95 miliar untuk 379 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat. Sebanyak 59 KK sudah mencairkan dan menggunakannya. “Seluruh proses pencairan bantuan dana dilakukan warga melalui kelompok masyarakat (Pokmas). Setidaknya empat Pokmas yang terkonsentrasi di Dusun Batu Kantar, Desa Narmada, telah mewujudkam pembangunan rumah mereka yang rusak akibat gempa.
“Empat Pokmas tersebut sepakat mengaplikasikan rumah instan sehat sederhana (Risha),” ujarnya.
Ratnawi menambahkan, dari 379 KK yang menerima bantuan dana tahap pertama, sebanyak 176 orang ingin membangun Risha. Sisanya sebanyak 205 orang ingin membangun rumah konvensional dan hanya satu KK yang ingin membangun dengan kayu. (denkur)