Sebelum adanya Vaksin Covid-19 yang disuntikan kepada presiden, Rabu lalu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah disuntik menggunakan vaksin yang diuji oleh Unpad.
DARA – Namun, sebanyak 1620 relawan vaksin yang telah diuji oleh Prof Kusnandi dan Unpad ternyata ada 25 diantaranya positif Covid-19.
Mendengar itu Emil mengatakan, penyuntikan vaksin terhadap relawan terbagi dua, yakni penyuntikan vaksin dan juga suntik Plasebo.
“Sebagai relawan, pengujian vaksin ada yang disuntik vaksin beneran, ada juga yang disuntik plasebo,” ujar Emil, di Makodam III Siliwangi, Senin (18/1/2020).
Emil menjelaskan, Plasebo yang disuntikan kepada sebagian relawan vaksin yang ikut divaksin dengan dirinya adalah cairan netral.
Jadi, kata Emil, kelompok relawan yang positif Covid-19 setelah di vaksin adalah kelompok yang mendapatkan suntik Plasebo dan bukan suntik vaksin.
“Jadi mungkin saja, kelompok yang positif itu bukan kelompok yang disuntik vaksin, tapi disuntik plasebo,” ujarnya.
Emil mengatakan, jika ada relawan yang disuntik vaksin terkena Covid-19, ia meminta untuk mengecek tanggal relawan yang terkena Covid-19.
“Kalau ada relawan yang disuntik vaksin kena Covid-19, maka harus dilihat dulu tanggalnya. Karena dokter mengatakan kepada saya kalau antibodinya itu muncul 3 bulan setelah suntikan kedua,” kata Emil.
Emil juga mengatakan, dirinya bersama Forkopinda Jabar disuntik pertama pada bulan Agustus dan penyuntikan kedua dilakukan pada bulan September.
Emil meminta, informasi terkait adanya kasus positif relawan vaksin yang diuji vaksin bersama dirinya harus dibedah dan jangan di generalisasi.
“Ini harus dibedah dulu, jangan seolah-olah gagal, harus satu per satu. Lain ceritanya kalau sudah bulan ketiga dan saya sudah dinyatakan antibodinya 99% dan kena Covid-19 baru jadi pernyataan valid,” ujarnya.***
Editor: denkur