“Kalau di Desa Citaman masih ada rutilahu segera sampaikan ke Kepala Desa,” kata Bupati Bandung
DARA| Bupati Bandung Dadang Supriatna kembali menyapa warga pada kegiatan Rembug Bedas ke-144, di GOR Desa Citaman Kecamatan Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat (12/7/2024).
Bupati Dadang Supriatna mengatakan pelaksanaan Rembug Bedas ini, intinya ingin mengetahui apakah 13 program prioritas Pemerintah Kabupaten Bandung sudah berjalan atau tidak.
“Kita juga ingin mengetahui, apakah hasil musrenbang di tingkat RT, RW, desa, kecamatan, hingga kabupaten, yang sudah diusulkan itu apakah direalisasikan atau bagaimana. Selain itu untuk melihat kondisi di lapangan,” tutur Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna.
Kang DS mengungkapkan selama kepemimpinannya sudah merealisasikan program bedah rumah atau perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) menjadi rumah layak huni. Saat pertama kali kepemimpinannya, kata Kang DS, sebanyak 37.000 rumah tidak layak huni di Kabupaten Bandung, sehingga Pemkab Bandung memprogramkan perbaikan 7.000 rumah tidak layak huni menjadi layak huni pada setiap tahunnya.
Namun melihat catatan 37.000 rumah tidak layak huni itu, katanya, membutuhkan waktu selama lima tahun untuk menuntaskannya, dengan target perbaikan 7.000 rumah setiap tahunnya. Sementara Kang DS menjabat Bupati Bandung pada periode pertama selama 3,5 tahun karena 27 November 2024 diselenggarakan kembali Pilkada Bandung, yang seharusnya habis masa jabatannya sampai tahun 2026.
Meski demikian, Kang DS bersyukur sudah merealisasikan program rutilahu pada tahun 2021 sebanyak 7.437 unit, tahun 2022 sebanyak 7.397 unit, dan tahun 2023 sebanyak 7.506 unit atau melebihi dari target. Untuk itu, perbaikan 37.000 rutilahu bisa tuntas, jika kepemimpinannya dilanjutkan.
“Kalau di Desa Citaman masih ada rutilahu untuk segera disampaikan ke Kepala Desa Citaman, supaya segera diusulkan ke Disperkintan Kabupaten Bandung supaya segera mendapatkan bantuan,” katanya.
Bupati Bedas juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah berpartisipasi aktif dalam peningkatan pembangunan di Kabupaten Bandung. Sehingga selama 3,2 tahun kepemimpinannya sudah meraih 332 penghargaan.
“Penghargaan ini hasil jerih payah semuanya. Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi untuk meneruskan langkah-langkah ikhtiar guna meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan para kader PKK secara bertahap diberikan insentif, walaupun belum semuanya. Tetapi sebanyak 51.000 kader PKK diberikan BPJS Ketenagakerjaan.
“Termasuk petani, sekarang dilindungi. Sebanyak 87.000 petani di Kabupaten Bandung diberikan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
Menurutnya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan, disaat kecelakaan, biaya rumah sakit dicover oleh pemerintah. Disaat meninggal dunia, katanya, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta.
“Kalau sudah tiga tahun berturut-turut keanggotan BPJS-nya, selain mendapatkan Rp 42 juta, juga plus Rp 172 juta rupiah untuk ahli warisnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” jelasnya sambil menyebutkan ada 677 peserta BPJS yang sudah meninggal.
Bupati terus mensosialisasikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan. Program ini adalah untuk mengurangi masyarakat terjerat bank emok karena dapat merusak karakter.
“Pemerintah sudah menyiapkan Rp 70 miliar di BPR Kerta Raharja dan Bank BJB, jika masih kurang akan ditambah lagi untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat,” katanya.
Kang DS menyebutkan sudah ada 33.000 nasabah yang memanfaatkan program tersebut selama dua tahun berjalan. Masih-masing nasabah mendapatkan pinjaman Rp 2 juta.
“Jika usahanya berkembang, pinjaman modal bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini bisa ditambah sampai Rp 5 juta. Terus berkembang, pinjamannya bisa ditambah sampai Rp 500 juta,” katanya.
Ia berharap para pelaku usaha itu sukses dalam mengembangkan usahanya.
“Ada tiga prinsip jadi pengusaha sukses itu, pertama punya keberanian yang dibarengi dengan ilmunya, kedua jujur, ketiga tanggungjawab atau konsekuen,” katanya.
Apa yang disampaikan Kang DS itu, berkaitan dengan persiapan menghadapi Indonesia Emas 2045.
Menurutnya, ada lima poin persiapan Indonesia Emas 2045, pertama adalah peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang profesional dan paham IT (Informasi dan Teknologi). Kedua big data, ketiga riset and development, keempat institusi yang kuat, dan kelima mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
Editor: Maji