Rencana Pembangunan Waterboom di Zona Sesar Lembang, DBMPR Jabar Lakukan Pengecekan

Senin, 24 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi pembangunan objek wisata waterboom di Kawasan Gunung Batu, Kampung Suka Tinggal RT 1/RW 2, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB, Jawa Barat. Foto: Zein/dara.co.id

Lokasi pembangunan objek wisata waterboom di Kawasan Gunung Batu, Kampung Suka Tinggal RT 1/RW 2, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, KBB, Jawa Barat. Foto: Zein/dara.co.id

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat akan melakukan peninjauan lebih jauh terkait rencana pembangunan Waterboom di Kawasan Gunung Batu, Kampung Suka Tinggal RT 1/RW 2, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

DARA | BANDUNG – Padahal kawasan Gunung Batu merupakan zona Sesar Lembang dan Kawasan Bandung Utara (KBU), sehingga terlarang untuk pembangunan apapun. Warga sekitar pun mengaku belum mendapatkan sosialiasi terkait rencana pembangunannya.

Namun nyatanya, lokasi pembangunan yang masih ditumbuhi rumput itu sudah dipasangi seng sebagai pembatas. Selain itu ada juga papan dengan tulisan ‘Mohon Maaf! Untuk Sementara Waktu Lokasi Ini Ditutup Untuk Umum Karena Dalam Penataan’.

“Kami akan melihat hasil survei lapangan yang dilakukan oleh tim. Setelah dilihat, baru kami bisa menentukan seperti apa. Kalau sedikit-sedikit bicara, nanti salah lagi,” kata Kepala Dinas BMPR Jabar, Koswara saat ditemui wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (24/2/2020).

Menurut Koswara, pihaknya juga belum bisa memastikan apakah rencana pembangunan objek wisata tersebut melanggar atau tidak, karena harus mengetahui lebih dalam persoalan detailnya seperti apa.

“Saya lihat itu merupakan rekomendasi dari Gubernur. Tapi rekomendasi tersebut aman. Namun tetap harus di Cek di lapangan, benar atau tidak masuk ke dalam sesar lembang,” ujarnya.

Sebelumnya Ketua RW 02 Desa Pagerwangi, Wawan membenarkan bahwa lokasi itu akan dijadikan waterboom. Namun sejauh ini, warga setempat belum mendapatkan sosialisasi terkait pembangunan wahana wisata tersebut.

“Pengembang atau pemerintah belum ada sosialisasi. Jadi warga dan pengurus RT/RW menolak rencana pembangunan itu,” kata Wawan.

Alasan penolakan warga terkait pembangunan waterboom tersebut adalah dampak negatifnya, yang dikhawatirkan langsung mengarah pada warga setempat.

“Kami bakal terus menolak rencana pembangunan itu karena lokasinya berdekatan dengan permukiman warga di Desa Pagerwangi,” ungkapnya.

Warga Kampung Suka Tinggal, Solihin Rahmat (57) mengaku, hingga saat ini pihaknya sama sekali belum mendapatkan sosialisasi dari pengembang terkait rencana pembangunan waterboom di wilayahnya.

“Iya, katanya bakal dijadikan waterboom, tapi saya tidak tahu kapan pembangunannya karena belum ada yang sosialisasi,” kata Solihin.

Solihin mengetahui bakal ada pembangunan waterboom itu setelah mendengar dari warga lainnya, yang menolak pembangunan itu karena masuk pada zona sesar Lembang dan KBU. “Kalau memang berbahaya, saya juga pasti menolak,” ucapnya.

Kepala Desa Pagerwangi, Agus Ruhidayat mengatakan, pihaknya akan mengakomodir keinginan warga setempat baik soal penolakan ataupun berkaitan dengan pelibatan warga dalam proyek pembangunan.

“Tidak pernah ada izin ke desa, seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), maupun izin yang lainnya. Semuanya tidak ada. Jadi kami akan ikut suara warga yang menolak,” tegas Agus.***

Wartawan: Ardian Resco | Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama
Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 02:47 WIB

RSUD Lembang Rawat Pasien Pria tidak Beridentitas Tergeletak di Pasar Panorama

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru