Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan mengajak awak media untuk ikut berperan mempromosikan Kabupaten Bandung. Menurutnya, media merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam penyampaian informasi kepada khalayak luas.
DARA – “Jika dianalogikan, Kabupaten Bandung ini seperti raksasa yang sedang tertidur. Banyak sekali potensi yang kita miliki, mulai dari sumber daya alam, handicraft hingga destinasi wisata, sehingga saya sangat membutuhkan peran rekan-rekan media untuk mempromosikan potensi yang ada di Kabupaten Bandung,” ujar wabup saat silaturahmi dengan para wartawan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung di RM Saung Aki Sadu, Soreang, Jumat (21/5/2021).
Tak hanya mengajak insan pers guna merealisasikan hal tersebut, wabup juga sedang menyusun sejumlah strategi untuk membangkitkan potensi Kabupaten Bandung, salah satunya melalui koordinasi dengan perangkat daerah.
“Kemarin juga saya sempat mengunjungi beberapa dinas. Saya sampaikan jangan ada ekslusivitas pada suatu dinas, semua sektor harus bisa bekerjasama dengan baik. Contohnya Disparbud bisa berkolaborasi dengan Diskop UKM untuk mengembangkan kepariwisataan yang berbasis pengembangan masyarakat,” tutur Sahrul.
Sahrul juga berencana melakukan revitalisasi Stadion Si Jalak Harupat. Ia berharap, langkah tersebut dapat bernilai ekonomis, sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat Kabupaten Bandung.
“Kami sudah tawarkan ke beberapa pengusaha, termasuk Rafi Ahmad. Namun tetap dalam pengelolaannya Pemkab Bandung jangan sampai kehilangan aset. Kalau tidak ada juga investornya, sama kita saja dikelola. Tentunya dengan manajemen yang baik, misalnya dibuat BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), sehingga pengelolaannya akan lebih maksimal,” jelasnya.
Sementara itu dalam menjalankan roda pemerintahan, Sahrul juga sedang membuat konsep agar masyarakat bisa terlibat dalam fungsi pengawasan. Untuk mewujudkan hal tersebut pihaknya akan meluncurkan whatsapp kanal bagi masyarakat.
“Untuk memaksimalkan fungsi pengawasan, kami sedang membuat konsep bagaimana masyarakat dilibatkan dalam fungsi pengawasan. Sudah saatnya komunikasi itu tidak dua arah top down, tapi dinamis,” kata Sahrul.***
Editor: denkur