OLEH: Sabpri Piliang
WARTAWAN SENIOR
INI BUKAN CERITA tentang Agen Elliot Ness (Kevin Costner). Bukan pula tentang “pembersihan” Kota Cincinnati dan Cleveland (AS) terhadap gangster Al-Capone.
“Untouchable”! Kejahatan terorganisir, terlebih di AS era 1940 hingga 80-an, menginspirasi kejahatan serupa, di mana pun. Kisah Al Capone, dan gigihnya Elliot Ness (Untouchable), lalu kegigihan Fok Zi Hoi (The Prosecutor). Adalah dua “mata pisau” se-genre: kejahatan, dan penegak hukum.
Pembersihan satu Kota, dengan segala perniknya, tentu tidaklah mudah. Hong Kong semasa 70-an, di era Bruce Lee, Chi Kuan Chin, dan Alexander Fu Sheng (pendahulu Donnie Yen), tentu jauh berbeda dengan keadaan sekarang.
Namun, yang namanya kejahatan sejalan dengan usia dunia, dan kehidupan manusia. Film “The Prosecutor” adalah sebuah “true story event”, menyangkut sisi kelam kejahatan terorganisir dan peradilan di sebuah Kota.
Kebintangan dan daya tarik Donnie Yen, sekaligus menyutradarai. Adalah modal mendatangkan penonton. Donnie Yen, yang didampingi oleh “screen writer (screenplay) Edmond Wong, mengemas film berdurasi hampir dua jam ini dengan adegan “fighting” yang seram.
Menggetok jari tangan sampai hancur. Sebagai hukuman kegagalan tugas dari anggota “crime organisation” , ditampilkan sangat vulgar.
Atau, ketika seorang calon saksi kunci dihabisi, dengan genangan darah melimpah. Merupakan sisi lain dari “The Prosecutor” yang menarik, untuk menyebut film ini minim sensor.
“The Prosecutor” berkisah tentang seorang pemuda miskin yang tertipu oleh sindikat kejahatan bahan terlarang. Barang yang diterimanya, tartangkap tangan oleh polisi yang kemudian memprosesnya.
Tak sampai di situ. Peradilan yang juga telah disusupi oleh sindikat, mengarahkan pemuda miskin ini untuk mengakui saja perbuatannya. Sang kakek menemui mantan polisi yang bermutasi menjadi jaksa, Fok Zi Hoi (Donnie Yen) untuk siap bersaksi bahwa cucunya tidak bersalah.
Donnie Yen, bintang kisah guru mahabintang Bruce Lee, “If Man”. Menggarap “film Prosecutor” dengan bintang-bintang Hong Kong masa kini. Permainan watak: Julian Cheung sebagai (Au Paak Man), Shirley Chan (Lei Si Man), Ho Yeung Fung (Maa Gaa Git), Michael Hui (Hakim Hui), Kent Cheng (Bao Ding), Francis Ng (Joeng Tit Lap).
Menyaksikan The Prosecutor, memberi inspirasi kepada penonton dan juga penegak hukum. Keadilan dan membela kepentingan “si Kecil”, adalah naluriah hakiki setiap orang.
Film yang dirilis mengawali tahun baru, 1 Januari 2025 di Jakarta. Sesungguhnya telah tayang di bioskop Hong Kong 21 Desember 2024. Ayo, nonton di Sabtu ini! Pokoknya bagus.