Ekonomi dunia bergejolak dan cukup mengerikan, kata Menlu Retno Marsudi dalam acara Rakernas Kadin di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (19/11/2019).
DARA | JAKARTA – Menurut Retno, kondisi itu bukan hanya isapan jempol. Memburuknya kondisi ekonomi dunia, kata Retno Marsudi, terungkap dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-35 ASEAN di Bangkok awal bulan lalu. Menurutnya, terlihat jelas kekhawatiran dari para petinggi dunia yang hadir di situ.
“Dalam tingkat KTT di Bangkok hadir di situ sekjen PBB, Managing Director IMF. dari semua pembicaraan dengan petinggi itu maka 1 kesimpulan tampak sekali kekhawatiran para pemimpin dunia mengenai situasi dunia saat ini, baik dari aspek politik maupun ekonomi,” ujar Retno.
Dikutip dari detikcom, laporan-laporan dari IMF hingga World Bank juga mendukung kondisi tersebut. Proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun dikoreksi menjadi 3,2% dari sebelumnya 3,5%. “Untungnya forecast 2020 akan ada rebound jadi 3,5%. Tapi ini subject to situation yang terjadi di dunia. Bukan tidak mungkin kembali direvisi,” ujarnya.
Retno juga menyampaikan pernyataan dari Managing Director IMF Kristalina Georgieva yang mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi terjadi di 90% negara dunia.
“Jadi global economy is in syncronize slow down. Bahkan lebih suram lagi,” ujarnya.
Meski begitu, lanjut Retno, Kristalina menilai ekonomi Indonesia masih cukup baik. Begitu juga dengan kondisi di wilayah ASEAN yang dinilai masih menjadi titik cerah bagi perekonomian dunia.***
Editor: denkur | Sumber: detikcom