DARA | BANDUNG – Revitalisasi lembaga vokasi atau SMK merupakan upaya Pemprov Jawa Barat dalam menyiapkan SDM yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing dalam menatap revolusi industri 4.0.
Terdapat sejumlah aspek yang menjadi atensi Pemprov Jawa Barat dalam revitalisasi SMK. Mulai dari aspek kelembagaan, kurikulum, dan kerja sama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri ( DU/DI ).
Selain itu, terdapat program magang guru dilakukan guna terpenuhinya guru produktif yang kompeten termasuk guru tamu dari praktisi. “Dengan begitu sekolah vokasi mampu meningkatkan SDM dan kompetensi melalui lembaga sertifikasi profesi. Tidak cukup memiliki ijazah. Tapi kompetensi dengan sertifikat kompetensi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dewi Sartika.
Dewi juga mengatakan, penyelarasan kurikulum SMK dengan DU/DI merupakan langkah kerja kolaboratif antara pihak SMK di Jawa Barat, Disdik Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Perindustrian, Kemenko Perekonomian, Kementerian lainnya sesuai amanat Inpres no 9 tahun 2016 serta pihak industri/perusahaan.
Pada 2018, Pemprov Jawa Barat juga telah melakukan pilot project keahlian kopi di SMK PPN Tanjungsari sebagai contoh link and match di saat kopi Jawa Barat menjadi tren di dunia. Kemudian, keahlian teh di SMK Negeri 13 Garut dan keahlian Kriya Logam di SMK Negeri 3 Tasikmalaya.***
Editor: Ayi Kusmawan