Ribuan Buruh Garut Turun ke Jalan Tolak Kenaikan Harga BBM

Selasa, 13 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARA — Ribuan buruh di Kabupaten Garut berunjuk rasa tolak kenaikan harga BBM dan Omnibus law (13/9/2022).

Mereka mendirikan yel yel tolak  kenaikkan BBM. Kecuali itu para buruh pun meneriakkan tuntutan agar Undang Undang (UU) Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau lebih dikenal dengan sebutan Omnibus Law yang dinilai banyak menyengsarakan kaum buruh dan rakyat secara umum itu dicabut.

Mayoritas pengunjuk rasa ini kaum perempuan. Para pengunjuk rasa memusatkan aksi mereka di depan gedung DPRD Garut Jalan Patriot Kecamatan Tarogong Kidul.

Selain secara bergiliran berorasi, pengunjuk rasa pun mngacungkan poster bertuliskan protes terhadap kondisi ketidakadilan akibat naiknya harga BBM. Sebagian lain memasangkan baliho bertuliskan tuntutan mereka terhadap Pemerintah tepat pada pintu gerbang DPRD Garut.

Mereka juga memblokir kawasan ruas Jalan Patriot tepat depan gedung DPRD Garut sehingga tak bisa dilintasi kendaraan dari kedua arah. Dua kendaraan roda empat, masing-masing diparkirkan melintang menutupi badan jalan mengapit kendaraan roda empat yang merupakan kendaraan komando para pendemo.

Selain tuntutan yang disampaikan yakni menolak kenaikan harga BBM serta meminta harga BBM diturunkan dan meminta Omnibus Law dicabut, merekapun menuntut kenaikkan Upah Minimum Kabupaten (UMK) minimal sebesar 25 persen.
Ini tulisan poster yang mereka acungkan “stop pemutusan hubungan kerja (PHK),  union busting, serta kriminalisasi terhadap pengurus dan anggota serikat buruh; dan menuntut dilaksanakannya hak buruh perempuan, pendidikan dan kesehatan gratis untuk rakyat.

Mereka juga menegaskan agar pemanfaatan tanah dan air benar-benar untuk kesejahteraan rakyat.
Para pengunjuk rasa juga beberapa kali mengemukakan kekesalan dan penyesalannya terhadap anggota DPR termasuk DPRD Garut yang terkesan hanya butuh suara rakyat ketika berkampanye pada Pemilu namun diam berpangku tangan ketika rakyat membutuhkan perhatian mereka.

“DPRD hanya diam terhadap berbagai kebijakan Pemerintah yang menyengsarakan rakyat”.

“Waktu Pemilu, mereka mengemis-ngemis. Tapi sekarang hanya diam. Mana perhatian mereka terhadap buruh dan rakyat ?,” kata Ondin salah seorang pengunjuk rasa.

Sejumlah pnegunjuk rasa menyebutkan, kenaikan harga BBM sekarang semakin membuat rakyat sengsara. Sedangkan upah kerja yang mereka terima sama sekali jauh dari mencukupi kebutuhan hidup.

Disebutkan Ondin, UMK tahun kemarin hanya naik Rp14 ribu. Padahal harga barang-barang terus naik, apalagi sekarang setelah harga BBM naik.

 

 

Berita Terkait

Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi
Pohon Tumbang, Arus Lalu Lintas Samarang-Garut Macet Parah
Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!
Jelang Ramadan, Bahan Pokok di Garut Aman
Update Bencana Sukabumi, Enam Meninggal, Tiga Orang Masih Hilang
Kapolres Sukabumi Bagikan Sembako untuk Korban Banjir dan Kaum Duafa
Kejaksaan Cirebon Tahan Mantan Mantri Bank BUMN Terkait Korupsi KUR
Patroli Sahur: Bupati dan Polresta Cirebon Jaga Keamanan dan Bagikan Berkah Ramadan kepada Warga
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:16 WIB

Begini Jawaban Bupati Sukabumi Atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Terkait Raperda Perubahan Badan Hukum BPR Sukabumi

Kamis, 13 Maret 2025 - 10:48 WIB

Polres Garut Gelar Mudik Gratis, Berminat? Klik Kanal Ini!

Rabu, 12 Maret 2025 - 20:22 WIB

Jelang Ramadan, Bahan Pokok di Garut Aman

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:43 WIB

Update Bencana Sukabumi, Enam Meninggal, Tiga Orang Masih Hilang

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:20 WIB

Kapolres Sukabumi Bagikan Sembako untuk Korban Banjir dan Kaum Duafa

Berita Terbaru


 Gedung Merah Putih, KPK Jakarta
(Foto: KPK)

HEADLINE

Dugaan Korupsi Dana Iklan Bjb, KPK Umumkan Lima Tersangka

Kamis, 13 Mar 2025 - 23:27 WIB