Ribuan pelajar peserta Milenial Camp 2019 diharapkan menjadi agen penangkal berita hoaks dan radikalisme di media sosial. Peserta perkemahan ini adalah pengurus OSIS dan Rohis de sekolah masing-masing.
DARA | CIANJUR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, membuka acara pembinaan karakter dalam Milenial Camp 2019, di Bumi Perkemahan Cibodas, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Selasa (10/11/2019). Kegiatan ini diikuti ribuan pelajar SMA sederajat di Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung mulai 18 hingga 20 November 2019 ini, menekankan tentang bahaya paham radikalisme di kalangan generasi muda dan cara pencegahannya.
Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Disdik Jawa Barat, Nanang Nurwasid, mengatakan, peserta kegiatan ini mencapai 1.080 pelajar SMA, SMK, SLB, dan MA. Ia berharap pengetahuan yang mereka dapatkan selama tiga hari tersebut bisa menjadi bekal ke depan agar tidak terpapar paham radikalisme dan terorisme.
“Dalam Milenial Camp nanti, peserta 50 persen perempuan dan 50 laki-laki itu adalah pengurus OSIS dan Rohis di 27 kabupaten/kota. Kami berharap deklarasi ini menjadi renungan dan pengetahuan bagi para siswa tentang toleransi dan jauh dari radikalisme,” ujar Nanang, Selasa (19/11/2019).
Dalam kegiatan tersebut, ia juga berharap, pelajar menjadi agen menangkal berita hoaks di media sosial. Termasuk di dalamnya narasi-narasi tentang paham radikalisme.
“Yang terpenting juga dengan kegiatan ini kita ingin mencetak pelajar sebagai promotor perdamaian di dunia maya,” ucapnya.
Ia menyebutkan, Gubernur Jawa Barat, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kadisdik Jawa Barat, Kapolda Jabar, Pangdam III/Siliwangi dan lainnya, berencana memberikan pengetahuan dan pembinaan. “Materi dalam Milenial Camp ini adalah motivational speech yang disampaikan Pak gubernur. Kemudian, ada stadium general, workshop dan inagurasi tentang anti radikalisme, serta deklarasi Pelajar Damai Pelajar Juara,” katanya.
Dia menambahkan dalam Milenial Camp juga akan ditampilkan kreasi seni dari siswa anak berkebutuhan khusus. “Tidak hanya itu, kita juga mengapresiasi para guru dan siswa anak berkebutuhan khusus yang berprestasi, baik level Bandung, provinsi maupun nasional,” ujar Nanang.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan